Saturday, September 18, 2010

My piano teacher

Namanya Bu Alida, dia sudah menjadi guru piano pop saya yang pertama di Purwacaraka Gading Serpong selama empat bulan terakhir ini. Dia biasa memanggil saya, Sari. Beliau guru yang sangat baik. Jarang-jarang dapetin guru piano yg sebaik beliau. Alhamdulillah. Thanks God.. Bu Alida sudah saya anggap sebagai ibu saya sendiri sekaligus inspirator saya. Pikirannya luas, realistis, dan kerennya, beliau gaul.. Hehehehe..

Pertama kali bertemu dengannya, saya cukup terkesima, guru piano yang akan mengajari saya seorang Ibu, wanita separuh baya, seperti Mama, dan berpikir, wanita seusia ini masih bersemangat mengajar musik? Waaaahhh… Senyuman juga selalu n menghiasi wajahnya. Ramah, sabar dan baik hati.

Pertama kali beliau melihat saya, ia mengira bahwa saya gadis yang masih menginjak bangku sekolah atau kuliah. Hahaha.. Senangnyaa… dan beliau pun tertawa ketika saya beritahukan bahwa saya sudah bekerja. :D Mungkin karena banyak sekali anak-anak kecil yang les piano, jadi kebawa muda deh saia.. senangnya… Hmm, memang sudah lama saya tidak melanjutkan les piano. Dulu, waktu kelas 3 SD sampai kelas 1 SMP, saya les organ, namun bukan di institusi ternama seperti Purwacaraka. Waktu itu saya les organ di dekat rumah, namanya Poppy Music. Cuma sayangnya, gak nerusin lama sampai kuliah, karena bentrok dengan jadwal sekolah dan kuliah, juga les lainnya. Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, akhirnya saya bisa melanjutkan les musik, tapi kini beralih ke piano, bukan organ lagi. Kenapa? Klo dipikir2, klo main organ tunggal tinggal hafalin chordnya, tapi klo piano, banyak broken notes yang mesti dimainin, dan semakin tinggi kesulitannya, semakin seru untuk mencobanya. Wohohoho.. (dasar belagu!).

Di tempat les sekarang, setiap tingkat ada ujian akhirnya untuk masuk ke level berikutnya. Selain itu, dalam setahun ada paling sedikit 2x konser internal. Hahhaa.. Klo mikirin hal itu, saya jadi dag dig dug,, masalahnya selama ini, saya blum pernah tampil main organ/piano di depan umum, kecuali di depan keluarga. Malu-maluin yaah? Gak kebayang nanti klo main di depan umum deh. Belum lagi, dengan kondisi piano yang beda. Di rumah, saya pakai Clavinova, sedangkan untuk konser, pakai Baby Grand Piano.. Hahhaa.. Tapi Bu Alida bilang, nanti akan nada latihan sebelumnya pakai Baby Grand Piano itu.. Wish me luck. Bismillah…:-) Selain itu, di tempat les sekarang, sering ngadain show di berbagai mall, band gitu deh,, jadi nanti anak vocal, piano, biola, drum, disatuin buat show di mall2. Bu Alida bilang, nanti klo ada giliran show lagi, saya akan diikutsertakan dan wajib bagi saya untuk ikut serta.Hahaha -_-

Kembali ke guru saya tercinta.. Bu Alida itu kalo lagi ngajarin piano pasti sangat memperhatikan jumlah ketukan dari masing2 not balok dan intonasinya.. Jadi yaa,, klo ada yang salah dimainiinya, otomatis disuruh ulang berkali2 sampe bisa. Udah gitu, misalkan yang salah di bagian akhir, tapi dilancarinnya mesti dari awal, bukan di baris akhir aja.. Mantaappp.. terkadang saya lelah, terkadang beberapa lagu di ulang2 lagi di minggu2 berikutnya, pyuuh,,Cuma yaa itu, namanya juga belajar, pasti banyak salahnya, dan semoga niat gak luntur cuma gara2 salah mainin beberapa not balok. Amiin. Walaupun banyak salahnya, Bu Alida tetep sabar nuntun saya.. Terima Kasih Bu…

Selain itu, yang special dari guru saya ini, beliau sering kasih masukan mengenai pekerjaan. Dia jadi tempat curhat saya kalau lagi nyari kerjaan baru dan berusaha lepas dari auditor. Misalnya, saya cerita akan ikut ujian CPNS Depkeu, nah dia kasih masukan n wejangan2 deh.. Dia support banget saya ikutan, walaupun hasilnya mengecewakan.. ya sudahlaah,, emang blom rejeki juga. Nah kayak kemaren juga saya ikutan CPNS Deplu, dia kasih saran lagi dan masukan, dia bilang gini, ‘Klo dikirim ke Luar Negeri sih gapapa Sar, gajinya bisa gede, tapi kalo jadi staf biasa sih sayang,, gajinya gak gede’… dan hal itu membuat saya berpikir2.. Kemudian saya juga menceritakan maksud saya untuk mengajar, dan dia sangat mendukung. Senangnya.. walaupun memang banyak kendala untuk mencapai itu, mengingat saya belum ada pengalaman mengajar. Jadi, semoga ada jalan. Beliau juga sering bercerita mengenai anak-anaknya yang sudah bekerja dan tentang keluarga lainnnya.

Saya senang sekali bisa diajar Bu Alida. Klo ada lagu yang saya suka dan mau punya partiturnya, saya langsung memohon beliau untuk membuatnya dan dengan senang hati, beliau menyuruh saya mengirim lagunya via Bluetooth. Horrreeee… :D

Nah kayak kemaren yaa,, makin bertambah kekaguman saya pada beliau, walaupun kami berbeda keyakinan, beliau tetap dengan senang hati mengucapkan Minal Aidin Walfaidzin kepada saya pada waktu saya masuk ke kelasnya. Udah gitu, karena rumah kami ternyata searah, saya diajak pulang bareng pake mobilnya. Sewaktu di mobil, dia keren banget nyetirnya, kayak anak muda ajaah. Mantaappp… Selama di perjalanan, kami membicarakan persoalan hidup, dari mulai pendidikan music, pekerjaan, bahkan sampai pernikahan. Ngomongin nikah, dia terheran2 lhoo dengan orang2 yang kini banyak yang nikah muda, dia bilang, waaah mereka berani sekali… terutama buat mereka yang masih menginjak bangku kuliah (penghasilan utama : beasiswa dari pemerintah Negara lain) dan memutuskan untuk menikah. Waaawww.. Beliau memiliki pemikiran yang realistis. Beliau bilang, pendidikan anak kini makin lama makin mahal. Kenapa mereka yang memutuskan menikah itu gak punya pikiran panjang untuk melihat ke depannya?! Kenapa gak punya penghasilan tetap dlu, baru menikah.. Masuk SD Swasta aja kini sudah kayak masuk kuliah, membutuhkan biaya belasan juta.. Pyyuuhh… Ya itulah,, itu sebuah pilihan manusia, dan mereka harus menanggung segala konsekuensi dari pilihannya. Allah SWT pasti punya rencana indah mempertemukan hamba2-Nya yang berlainan jenis untuk membentuk keluarga Islami. Soal jodoh, hanya Allah SWT yang tau siapa dan kapannya.

Alasan Bu Alida mengajar adalah untuk mengisi waktu senggangnya di rumah. Beliau malas untuk bergabung dengan Ibu-ibu yang sering gak jelas ngomongin keburukan orang lain. Beliau memilih untuk mengisi hari-harinya untuk mengajar piano untuk anak-anak, para karyawan, dan ibu-ibu.

Buat Bu Alida,, semoga saya diberikan kesempatan untuk mempelajari piano banyak dari Ibu. Ibu termasuk salah satu inspirator dalam hidup saya. Semoga saya juga bisa menjadi guru piano seperti Ibu suatu saat nanti. Hatur nuhun, Bu :-)


Lydia Desvita Sari's

September 19, 2010

1 comments:

Lucia said...

Minta no kontek Ibu Alidanya dong. Terima kasih.

Post a Comment

 
Copyright © Catatan Pianissimo. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block| Blogger Templates
Start My Salary | Designed by Santhosh