Friday, December 31, 2010

Sederhana People :)

Klo saya bertemu dengan orang-orang (yg menurut saya) sederhana, pasti saya langsung terkagum-kagum dan salut 100%. Penuh kerendahan hati, down to earth, gak banyak petantang petenteng dan ribet ngikutin mode. Dan saat itu juga, saya bedoa dalam hati dan mengucapkan tasbih sebanyak-banyaknya...Subhanallah.. Saya berdoa,agar kesederhanaan orang tsb bisa menular ke dalam diri saya. Saya ingin terus belajar hidup sederhana..

Bagi saya, kesederhanaan itu cerminan iman kita dan wujud cinta kita ke Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Carrie Underwood - Temporary Home



Little boy, 6 years old A little too used to bein' alone.
nother new mom and dad,another school, Another house that'll never be home.
When people ask him how he likes this place...
He looks up and says, with a smile upon his face,
"This is my temporary home It's not where I belong.
Windows and rooms that I'm passin' through.
This is just a stop, on the way to where I'm going.
I'm not afraid because I know this is my Temporary Home."

Young mom on her own.
She needs a little help, got nowhere to go.
She's lookin' for a job, lookin' for a way out, Because a half-way house will never be a home.
At night she whispers to her baby girl,
"Someday we'll find our place here in this world."
"This is our temporary home. It's not where we belong. Windows and rooms that we're passin' through. This is just a stop, on the way to where we're going. I'm not afraid because I know this is our Temporary Home."

Old man, hospital bed, The room is filled with people he loves.
And he whispers don't cry for me, I'll see you all someday.
He looks up and says, "I can see God's face."
"This is my temporary Home It's not where I belong. Windows and rooms that I'm passin' through.
This was just a stop,on the way to where I'm going. I'm not afraid because I know... this was My temporary home."
This is our temporary home....

Carrie Underwood - I Told You So



I fond of this song. Totally romantic love song n easy listening :)
Check its lyric too ...

Suppose I called you up tonight and told you that I loved you
And suppose I said "I wanna come back home".
And suppose I cried and said "I think I finally learned my lesson"
And I'm tired a-spendin' all my time alone.
If I told you that I realised you're all I ever wanted
And it's killin' me to be so far away.
Would you tell me that you loved me too and would we cry together?
Or would you simply laugh at me and say:

"I told you so, oh I told you so
I told you some day you come crawling back and asking me to take you in
I told you so, but you had to go
Now I found somebody new and you will never break my heart in two again"

If I got down on my knees and told you
I was yours forever
Would you get down on yours too and take my hand?
Would we get that old time feelin', would we laugh and talk for hours
The way we did when our love first began?
Would you tell me that you'd missed me too and that you'd been so lonely
And you waited for the day that I returned.
And we'd live in love forever and that I'm your one and only
Or would you say the tables finally turned? Would you say:

"I told you so, oh I told you so
I told you some day you come crawling back and asking me to take you in
I told you so, but you have to go
Now I found somebody new and you will never break my heart in two again".
"Now I found somebody new and you will never break my heart in two again"

Thursday, December 16, 2010

Salad Buah ala Sari...













Mari awali hari dengan berdoa dan tersenyum,,hehe..

Hari minggu lalu, entah mengapa naluri kewanitaan saya mulai keluar kembali setelah skian lamanya menjadi seorang pria (lhoo?? Hahaa). Saya iseng berniat untuk mengaduk-ngaduk, mencampur ini itu dan menjadikannya sesuatu yang luar biasa rasanya..
Teringat mba ngaji saya yang pernah menyajikan salad buah di rumahnya, enaaknya minta nagih.. mantabb mba!!! so saya tertarik untuk mencobanya, saya yakin bikinan saya bisa lebih enak rasanya.. (kepedean). :D

Mari kita bahas penyajiaannya :

Bahan :
1. Buah-buahan apa saja yang Teman-teman suka. Saran : Buahnya sedikit saja namun beraneka ragam jenisnya. Klo kemarin itu saya pilih :
a. Sedikit Anggur (Rp 5000-an)
b. 2 buah Apel Fuji
c. 1 buah Pear
d. 2 buah Jeruk Baby
e. Strawberry (Rp 4000-an)
f. 1 buah Mangga Harum Manis
g. Jelly rasa leci yang sudah jadi (klo saya pakainya Nutrijell, maaf iklan sedikit ;D, Teman-teman juga bisa ganti kentang atau nata de coco)

2. Mayonnaise yang udah jadi. Teman-teman juga bisa bikin sendiri koq dengan menggunakan tepung maizena. Tadinya saya mau bikin sendiri,namun karena takut rasanya aneh2 gitu dan bisa bikin pingsan, mending beli deh :D

3. Susu kental manis putih sekitar 1,5 sachet
4. Keju sesuai selera
5. Air sedikit saja
6. Sedikit garam
7. Teman-teman juga bisa menambahkan Yogurt lhoo.. Tapi kali ini, saya belum coba dulu

Cara buatnya :
1. Potong semua buah-buahan kecil-kecil, juga Jelly-nya, sajikan dalam wadah
2. Campur mayonnaise yang telah dicampur dengan susu kental manis ke dalam wadah sesuai selera. Saran : jangan banyak-banyak, dicicipin dulu. Lalu aduk-aduk sampe merata
3. Tambah sedikit air sekitar 3-4 sendok makan, kemudian aduk lagi
4. Tambahkan garam secukupnya
5. Parut keju di atas adonan
6. Sajikan
Nah, gampang kaan?? Gampang pastinya, tinggal rasanya aja. Bukannya mau narsis yah,, tapi sumpah enak koq salad buah bikinan saya.. ahhahaa.. Tapi pas di cobain si atih, dia bilang keasinan dan enak tanda kutip. Yeeeehhh,, gak bener tuh! Kronologisnya, dia itu nyobain pas bangun tidur siang. Mungkin seleranya masih gak bener.

Buktinya yaah, pas mama papa pulang dari warung dan langsung cobain salad buah saya, mama papa bilang “enak, enak the,, enak!” berkali-kali.. hahaha.. Alhamdulillah..

Jadi tolong yah dikoreksi tuh status fesbuknya, Ratih Kusumawardani warna-warni… Udah ngatain, bikin malu n pembunuhan karakter pula.. huuuuhh..

Besokannya ada sms dari si atih, “Teh,salad buahnya masih mau gak? Buat atih aja yah? Enak ternyata..”

Semoga bermanfaat :)

Tuesday, December 7, 2010

Asking ??

Assalamualaikum Wr.Wb, teman-teman yang saya banggakan,

Di postingan kali ini, saya hanya ingin bertanya kepada siapapun yang mampir di blog saya ini. Yah walaupun saya pesimis, gak ada yang berkunjung. Hehee..

Oke lah, positive thinking dlu aja ada yang mampir J Begini,, tiga bulan yang lalu, salah satu majalah wanita ternama di Indonesia mengadakan lomba cerpen dan cerbung, dimana pemenangnya akan diberikan jalan untuk menjadi penulis terkenal. Karena penasaran dan ingin sekali menuangkan segala imaginasi di otak, maka saya memiliki niat yang besar untuk ikut serta :D (terlalu PD memang). Padahal, saya adalah orang yang awam untuk masuk ke dunia sastra. Namun, gak tau kenapa niatnya menggebu-gebu banget buat ikutan lomba Cerbung :D Niatnya bukan mau jadi terkenal juga lhoo. Deadlinenya tanggal 30 November 2010.

Konsep cerita sudah saya buat dan tinggal dikembangkan. Namun, berhubungan dengan pekerjaan yang numpuk di kantor dan ada deadlinenya juga, terpaksa itu Cerbung gak dilanjutin. Apalagi waktu tugas ke Padang slama 3 Minggu (semoga saya secepatnya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Amiin), terbekalai-lah sudah. Seinget saya, sebelum tugas ke Padang, saya sudah membuat 8 halaman Cerbung. Sekembali dari Padang, saya kepikiran lagi buat lanjutin cerpen dan mengingat waktu deadline yang udah tinggaln sebulan lagi.

Namun, lagi-lagi karena kembali ke klien tercintah di Pulogadung, saya pun kehilangan banyak waktu untuk ngelanjutin Cerbung L Selain itu, setiap malam saya harus latihan buat Home Concert yang mendadak maju jadi tanggal 28 November 2010. Akhirnya, pupus-lah sudah impian saya untuk meneruskan Cerbung. Saya sempat melanjutkan sampai 16 halaman, namun setelah itu, gak jadi dilanjutin. Sedihnya, konsep cerbung yang saya buat merupakan True Story :D Sempet terlintas di pikiran untuk tidak jadi mengikutsertakannya di dalam Cerbung juga. Soalnya saya pikir, sayang kalo ternyata nantinya gakbakalan menang. Hmm, ini true story sangat mengharukan bagi saya, tentang seorang anak yang ditinggal kedua orang tuanya. Saya ada rencana meneruskan kembali cerbungnya...

Nah, teman-teman yang disayangi Allah SWT, yang ingin saya tanyakan. Ketika kita menyerahkan naskah (baik itu untuk lomba maupun untuk dijadikan novel ke penerbit) dan ternyata gak lolos, apakah kita bisa kembali mengambil naskah kita itu?? (kayaknya gak yaah). Kemudian, apabila ternyata emang gak lolos, perlindungan bagi kita sebagai penulis seperti apa? Karena bisa aja kan, naskah kita gak diterima dan tetep di keep sama penerbit. Klo penerbitnya nakal, bisa aja mereka jual naskah kita ke penulis2 lainnya (mungkin, bisa aja mereka ganti judul dan nama tokoh-tokohnya). Hehehe.. itu aja sih pertanyaannya. Jika diantara teman-teman ada yang tau dan punya saran, tolong di share yah ilmunya :D

Terima kasih banyak yah.

Friday, December 3, 2010

Doa

Allahurabbi, aku hanya menggantungkan harapan dan impian kepada-MU, bukan kepada setiap makhluk-MU.

Wahai Kekasih tertinggiku, hanya Engkau yang Maha Mengetahui pilihan terbaik dalam setiap langkah hidup ini. Maka perkenankanlah aku untuk melangkah menuju jalan yang Engkau ridho'i.

Wahai Tuhanku Yang Maha Mengasihi, Sayangilah kedua orang tuaku dan saudara-saudari seimanku. Kuatkan mereka dalam menghadapi cobaan dari-MU, kuatkan iman mereka, dan berikan mereka kebahagiaan, Ya Rabb. Kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanku, Rasa sakit mereka adalah beribu gores luka di hatiku.

Perkenankanlah Ya Rabb, Amiin.

Thursday, November 25, 2010

love



Mereka, anugrah terindah dari-Nya untukku :-)













Ikhlas

Keikhlasan akan kita dapati ketika kita terus belajar memaknai bahwa semua milik-Nya dan cepat-lambat akan kembali kepada-Nya. Islam tidak mengajarkan sikap berlebihan untuk mencintai ataupun membenci. Kesederhanaan dan bersikap sewajarnya akan melapangkan hati kita untuk menerima rasa kehilangan akan sesuatu ataupun seseorang suatu saat nanti. Semua hanya titipan.

-Pianissimo-

Tuesday, November 23, 2010

Untuk Papa...

Malam ini, papa nungguin sari pulang. Hmm,, beberapa minggu belakangan ini, kawasan perumahan di sini sering banyak jambret, malahan pernah ada yang kejambretan pas jam 8 malem. Si pejambret naik motor dan langsung ngambil tas tetangga saya yang sedang jalan menuju rumah. MasyaAllah..

Makanya, papa jadi sering nunggu saya dan adik saya, Ratih, di depan gang rumah. Malam ini, papa nungguin saya dan Ratih dari jam setengah 8 sampai jam setengah 10 di depan gang rumah, walaupun sudah diinfokan kalo kemungkinan saya dan ratih sampai rumah jam setengah 10an. Saya dari klien di Pulogadung dan Ratih dari kampus di Grogol.

Untuk papa, sari sayaang banget sm papa. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya untuk papa yaah. Sun sayang sari buat papa... :D



Sunday, November 21, 2010

Cerita Tiga Minggu di Padang


Cerita Tiga Minggu di Padang



Ini pertama kalinya saya mengunjungi Padang, Sumatera Barat, jadi harap dimaklumi klo saya cerita di sini n agak lebay2 di sini. Sebenernya gak lebay juga sih ya, tapi emang mengagumkan perjalanan 3 minggu saya di Padang, tepatnya Indarung.

Satu setengah bulan yang lalu, sahabat saya, Ms. Annie, menawarkan untuk ikut serta dalam audit interim kliennya di Padang. Ia menawarkan karena klien yang satu ini merubah Accounting Programnya, dari Oracle jadi SAP. SAP kini makin diminati oleh perusahaan2 yang ada di Indonesia, terlebih lagi oleh perusahaan2 yang memiliki banyak anak perusahaan. Nah, karena itu, sahabat saya ini menawarkan saya untuk ikut serta mengaudit klien ini yang pastinya membutuhkan banyak junior auditor. Saya pun meresponnya dengan positif, mengingat saya blum pernah sama skali menginjakkan bumi Padang walaupun Ibu saya berasal dari Padang. Yah maklum, keluarga2 saya yang dulunya di Padang, kini sudah banyak yang hijrah, ada yg ke Jakarta, Surabaya, Kalimantan, Jambi, dan Lampung. Jadi, gak ada deh cerita mudik ke Padang pas lebaran. Hahhaa.. Kebetulan sekali ada yang ngajak ke sana, akhirnya saya terima tawarannya dengan izin kepada manager saya terlebih dahulu.

Sebelum hari keberangkatan sudah terdengar kabar dari BMKG bahwa akan ada Gempa dengan skala yang mencapai 8,7 skala richter dan berpotensi Tsunami. MasyaAllah.. serem juga. Tapi inget juga waktu itu, umur hanya Allah SWT yang tahu, kita sebagai manusia gak akan tahu hari yang telah ditetapkan itu. Bisa saja, hari ini kita meninggal, bahkan bisa saja satu menit lagi kita meninggal. Who knows? Jadi, berserah diri saja. Toh, Dia yang melindungi kita. Akhirnya, saya memantapkan niat saya untuk ikutan audit di Padang. Well, enaknya jadi auditor begini nih,,haha,, suka audit di luar kota klo diajak. Cuma gak baik klo kelamaan jadi auditor..u know lhaa,,, smoga saya cepat dapet kerjaan lain yg lebih baik. Amiin…

18 Oktober 2010
Flight saya dan teman2 hari itu jam 6.30 a.m. Pagi beeneer emang! Hari senin pula,, hahhaa.. selamet,selamet,, saya pun bangun jam setengah empat untuk mandi, sholah shubuh, dan sarapan dikit. Dari malemnya, saya sudah mesen taxi. Taxinya yang minggu malem dipesen sama sodara saya juga sih buat balik ke rumahnya. Kebetulan ya, dua hari sebelum keberangkatan (Sabtu-Minggu), saya n kluarga pergi ke Bandung, bareng kluarga yg lainnya buat hadirin acara nikahan sepupu saya. Banyak keluarga papa yang dateng, kebetulan juga, papa asalnya dari Ciamis,pinggiran kota Bandung. Pesta pernikahannnya subhanallah..ckckck..makananya enak2..ahahhaa.. Cuma capek banget, besok paginya mesti flight ke Padang.. Ya sudahlaah, dijalanin aja, demi sesuap nasi n segenggam berlian untuk kluarga tersayang (Lebay mode: ON). Dari rumah, saya berangkat jam empat pagi buta, supir taxi udah stand by di depan rumah. Setelah cup2 sayang ke papa, mama, ratih, saya pun menggerek koper segede lemari ke bagasi taxi. Sedih banget ninggalin kluarga n si Clavi,, hikkss,norak banget dah.. Sumpah, banyak banget bawaan saya. Mikir juga, 3 minggu lama juga, takutnya laundry-nya dibatasin, makanya banyak bawa baju deh.. ehehe,,dasar wanita.

Sampe Bandara Soekarno-Hatta jam 6 kurang, Alhamdulillah gak kena macet. Ponsel saya berbunyi, ada pesan yang masuk, ternyata dari Annie. Annie minta saya menunggunya di depan pintu masuk terminal F karena bawaan koper WP (Working Paper) memang sangat berat, melebihi lemari2 kami, Haha… Tadinya sih, mau saya biarkan dia saja sendiri bawa tuh koper2 WP,,hahhaa (peace,nie!). Sesampainya Annie, saya langsung segera membantu bawaan beratnya itu. Annie gak sendiri, ia ditemani oleh ibunya. Ehm, tuh WP bener2 yah gak ketolongan beratnya minta ampun, sampe over dan mesti bayar lagi. Sediih… Seniornya Annie, mba Evelyn terlihat bersama sang suami tercinta. Sedangkan managernya Annie, mas Manu udah check in duluan. Setelah saya, annie, dan mba evelyn check in, emang yaah ada2 aja deh,, mba evelyn kelupaan KTPnya..hahaha,,ampun deh. Tapi Alhamdulillah emang ketinggalan di loket check in tadi. Weleeh weleeh :D

Perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Padang berjalan dengan lancar, Alhamdulillah. Sekitar jam 8.10 a.m. kami sampai di bandara Minangkabau. Senaanggg rasanya!! bisa menginjakkan kaki di ranah Minang. Alhamdulillah. Saya memang pernah bercita2 ke Padang tanpa biaya. Dan Alhamdulillah terealisasi. Smua ini berkat sahabat saya juga, Annie Prianti. Thanks so much,hon.. Inget banget deh, waktu saya lagi sidang S1, dimana saya berhadapan dengan 3 orang dosen yang memiliki darah minang.. Udah gitu, pake iseng nanya ke saya pula, yaa saya jawab, Ibu saya dari padang. Ditanya pula,, bisa bahasa Padang? Saya jawab, gak bisa. Hahha.. dari situ, ketauan deh saya belum pernah ke padang. Mereka mengejek2 saya dan spontan pada saat itu saya menjawab, “nanti pak, kalau saya udah kerja, saya akan pergi ke sana!” Hhahaha.. Lucu juga ngingetnya. Ckckck..

Sesampainya di bandara Minangkabau, ada salah seorang klien yang menjemput kami, salah satu anggota SPI (Satuan Pengendalian Internal) dari klien ini, namanya pak Danil. Hmm,, klien yang satu ini merupakan perusahaan semen terbesar di Padang, milik BUMN 
Dengan kecepatan tinggi, kijang innova yang membawa kami langsung melesat mengantarkan kami menuju Pangeran Beach Hotel. Kata pak Danil, hotel ini cukup oke, karena setahun yang lalu ketika ada bencana gempa, hotel ini satu-satunya yang masih kokoh berdiri. Namun, tetep aja yee, yang namanya hotel deket pantai, jadi bikin deg-degan, secara ada isu tsunami. Sebenernya sih, awalnya saya oke2 aja dengan hotel yang berlokasi di pinggir pantai itu. Namun, setelah terpengaruh dengan ketakutan manager, senior, n sahabat saya, yaa udah, jd lumayan takut juga. Hehe..

Berkali-kali manager saya meminta agar kami dipindahkan ke wisma Indarung, wisma miliknya klien ini. Katanya sih, pewe banget tuh wisma, bersih, dan deket kantor. Namun, karena sedang banyak tamu, makanya kami gak bisa cepet pindah ke sana. Pak Danil janji, kalo tamu-tamunya udah cabut, kami insyaallah dipindahkan ke sana. Horeee..

Hari pertama di Padang, anyhow langsung kerja. Sediih.. Ya mo gimana lagi, emang dateng buat kerja, walaupun sediih. Hmm,hari pertama dateng ke kantornya, saya terkagum-kagum ketika masuk gerbang klien terbesar ini. Dari koperasi, ATM centre, sekolahan, pabrik, mess, wisma, kantor utama didirikan di satu kawasan. Kereen! Subhanallah :) Setelah masuk ke kantor pusat, kami dipersilahkan untuk masuk ke salah satu ruangan di divisi SPI, lantai 5, which is lantai teratas kantor pusat.

Karena saya anggota tim baru, saya-pun dikenalkan oleh klien-klien yang masuk ke ruangan kami, dari kepala divisi sampai karyawan-karyawannya. Setiap klien masuk, saya langsung dikenalkan, dan si mas manu n mba evelyn langsung bilang, “ini Lydia pak, yang ikut bantuin, orang Padang juga pak, tapi baru sekali ini ke Padang,, ckckc,, ahahhaa,”.. Saya pun tertawa rada kecut -_-

Hari-hari berikutnya, saya berkeliling dari warehouse, bagian pengadaan barang/jasa, sampai Accounting buat inquiry dengan klien. Capek bolak-balik tapi menyenangkan, jadi banyak teman di sana, dari yang tua sampai yang muda. Tujuan pertama ke warehouse, tentunya dianter sama klien, namanya pak Syahrial, beliau baik banget deh. Kalo ngeliat beliau, udah kayak almarhum uwan (om) saya, baiknya minta ampun, kayak sodara sendiri aja. Saat beliau tau kalo saya ada keturunan padang juga n baru kali ini ke padang, beliau langsung geleng-geleng kepala dan berseru, “yaa ampuuun!!” hhaha..trus bilang, klo nanti ada waktu luang, kita akan jalan-jalan, ke Painan,kota kelahiran mama saya. Saya seneng bgd dengernya :)

Sepulangnya dari kerja di hari pertama, kami diajak makan malem di deket pantai, lupa nama daerahnya,hhee, dan makan es krim durian di salah satu resto. Saya capek sangat, sampe hotel langsung mandi air hangat, Annie juga gitu, dia malahan berendem air hangat. Hahaaa.. bawaannya ngantuk abis itu. Saya sekamar dengan Annie, sedangkan mba Eveline, tidur sendiri dulu untuk dua malam ini, stelah itu, ada teman lagi yang datang dari Jakarta dan tidur sekamar dengannya. Sebelum tidur, saya sholat Isya dulu dan membaca ayat suci Al-quran. Ngobrol sebentar sama annie, dan setelah itu lelap tertidur.

Keesokan paginya, jam 5 saya bangun untuk sholat shubuh. Semalam itu, saya kurang nyenyak ternyata, gak tau kenapa, saya sempat dua kali terbangun di tengah malam. Jadi sholat tahajud dulu biar tenang. Heee.. Jam 7 teng, saya dan annie beranjak dari kamar menuju ruang makan untuk breakfast di lantai satu. Setelah itu, supir dari klien kami sudah stand by untuk mengantar kami ke kantor.

Hari-hari berjalan seperti itu. Pulang udah lembur, biasanya kami balik jam 10 dari kantor, lucunya sebelum pulang, mas manu pasti nanya, “eh, pada mau pulang jam berapa nih?,” dan saya, annie, n mba eveline pun bingung mau jawab gimana, secara si mas manu managernya, ya dia yg mutusin lhha yaa :D kita pasti pada diem seribu bahasa pas ditanyain, trus dia lanjut,”yee,pada gak mau pulang nih?”.. mulai deh, mba eveline ngelempar ke annie, hehehhe.. kocak abiss.. klo udah si mas manu n mba eveline bersekutu melawan annie, annie sulit untuk berkutik, hahhaa.. sahabat saya yang satu itu ternyata bisa mati gaya juga tooh.. hhahaha.. luccuuu deh.

Ohya, malam kedua di hotel, saya langsung buka dunia per-fesbukan dan blogwalking. Dan yang buat saya tercengan malam itu adalah status relationship annie yang berubah, dari single jadi in relationship. Well, jahat amat emang tuh orang, tidur udah sekamar, sama-sama takut pula di dalem pesawat pas berangkat, sama2 ngangkat koper, tapii gini nih,, klo masalah beginian, sahabat saya ini suka diem-diem n malu-maluin. Huuuuhh.. langsung spontan, saya teriaak, “aniiiiiiieeee, ceritaaa gaak!!” Dia pun tertawa terkekeh-kekeh. Tapi akhirnya dia cerita juga sih.. hahhaa.. mudah2an ini pilihan tepat dari Allah SWT dan kalian cepat nikah ya. Amiin  Mulai malam itu, annie slalu telpon2an dengan calonnya itu. Saya? Jadi gak bnyak ngobrol sm dia, mending fesbukan n blogwalking deh. Hehe..

Lima hari kami berada di Pangeran Beach Hotel. Alhamdulillah wisma Indarung sudah ada kamar kosong yang bisa kami tempati. Sesampainya di wisma, kami langsung makan siang di sana, makanan padang tentunya, dan yang bikin heran, makanan di wisma itu persiis masakan mama di rumah, Ya Allah, berkah banget, jadi gak kangen masakannya mama.. Alhamdulillah..
Keesokan malamnya, kami masih berada di kantor sekitar jam 21.30, :( Salah satu teman dari Jakarta pun, sudah dateng, namanya Vioni. Mata saya udah 5 watt rasanya, ngantuk banget. Sekitar setengah jam lagi, waktunya kembali ke wisma, saya pun bertahan tentunya dengan memasang musik sekencang2nya dengan menggunakan ear phone. Sewaktu lagi ngantuk-ngantuknya, tiba-tiba manager saya berseru sambil senyum-senyum, “Yeeh, siapa nih yang goyang-goyangin meja?,”

,,Haah, gak ada, gak ada!,” jawab kami. Kemudian mata kami langsung tertuju pada gallon aqua di pojok ruangan. Airnya goyaang! Kami langsung berseru, “Gempaa,, gempa! Ayo turun!”

,,Ya Allah,, gempa! MasyaAllah! Ya Allah,” saya pun panik. Kami mengambil dompet dan ponsel, kemudian segera lari sambil menutup kepala kami dengan tangan ke lantai bawah via tangga darurat. Saya tidak henti2nya mengucapkan asma-Nya. Ya Allah, saya benar-benar takut dan gemetaran saat itu. Kami turun ke lantai tiga, karena mobil jemputan ada di lantai tiga.

Karyawan SPI juga lari ke bawah. Sepanjang perjalanan ke lantai 3, saya sudah membayangkan hal yang tidak-tidak. Saya membayangkan saat itu aka nada bencana tsunami sampai ke kota padang, termasuk Indarung ini. Namun, setelah sampai di bawah, gempa sudah berhenti. Alhamdulillah..dan kami memutuskan untuk kembali ke wisma. Sebelumnya, kami mengambil tas dan laptop di lantai lima dengan tergesa-gesa.

Sesampainya di wisma, saya gak bisa tidur. Saya dan annie menyiapkan satu cangkir gelas bening berisi air dan meletakkannya di meja. Air itu sebagai tolak ukur kami untuk was-was jikalau memang nantinya ada gempa susulan. Ya Allah, hamba berlindung pada-MU, bisik saya dalam hati. Segera kluarga di rumah telpon dan menanyakan kabar saya, saya memohon doa keluarga agar tidak terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan lagi. Pak Syahrial juga menanyakan kabar saya dan teman2 via sms. Setelah melihat berita di metro tv, ternyata itu gempa mentawai. Lokasi yang terkena dampak yang parah adalah pulau Mentawai. Banyak korban di sana, ada yang meninggal, luka-luka, dan hilang.

Jam sudah menunjukkan pulul 12 malam, akhirnya saya menyerah dan segera tidur. Annie masih telpon-telponan sm calonnya. Saya tidur dengan menggunakan jilbab dan saya tarik selimut sampai menutupi kepala saya. Pintu kamar sengaja tidak dikunci untuk jaga-jaga juka terjadi gempa, langsung keluar atau langsung dibangunkan oleh orang-orang. Insyaallah wisma dalam kondisi yang aman.

Keesokan paginya, saya mendengar cerita dari vioni, mas manu, n mba eveline kalo ternyata ada gempa susulan jam 3 pagi, namun sebentar. Masyaallah, saya dan annie gak kerasa sama skali.. Haha.. tidur pules banget, bahaya jugaa! Sesampai di kantor, karyawan2 SPI menggelar doa bersama setiap pagi, subhanallah,, Ini yang membuat saya terkagum-kagum juga dengan klien ini, tiap hari ada doa bersamanya :)

Hari-hari berlalu dan gempa selalu datang singgah beberapa detik.Kami pun sudah mulai terbiasa dengan kehadirannya. Saya terus meningkatkan doa kepada Allah SWT, memohon perlindungan-Nya. Sekitar dua minggu, gempa terus berlangsung. Berita korban meninggal di pulau Mentawai juga semakin bertambah. Yang bikin sedih lagi, ada bencana alam letusan gunung Merapi juga di Sleman, Yogyakarta. Banyak korban yang meninggal, relawan dan bantuan juga terus berdatangan.

Ohya, pak Presiden dateng juga ke Mentawai dan menginap di wisma Indarung. Dampaknya, kami disuruh ngungsi dulu sekitar 1 minggu ke wisma lain di deket kantor. Alhamdulillah, dapet juga wisma di Indarung. Manager saya anti banget tinggal wisma di Padang. Meskipun namanya rada-rada aneh dan lokasinya terpencil di depan sawah kering.. namanya wisma Ayank. Bayangkaaaaaaann… :D

Malam pertama di wisma ayank, saya dan annie dikejutkan dengan suara teriakan samar-samar. Kami berdua bener-bener denger, entah suara apa itu. Ditambah lagi ada tayangan sin eng kunti di tv yang bikin saya teriak histeris dan orang-orang satu wisma pada bangun. Hahaha..maapp maapp..

Sewaktu presiden masih ada di sekitar indarung, dia sempat mampir ke klien saya ini untuk rapat internal. PAstinya ngomongin bantuan ke Mentawai. So, saya dan karyawan2 di sana sempat ngeliat dia live.. hahaa,,seneng juga.
Minggu terakhir di Indarung, diisi dengan kerjaan yang makin hectic, masyaAllah. Senior Manager annie juga dah dateng,, hehehe.. untungnya orangnya baik, Alhamdulillah lancar. Ohya, untuk pertama kalinya, saya makan daging kambing di Padang. Haha.. Sejujurnya, saya gak pernah mau klo ditawarin daging kambing, tapi untuk kali ini karena SMnya annie yang ngajak makan kambing, ya udah saya coba makan dan ternyata dugaan saya tepat, badan langsung panas2. Ya ampun.. :(

Esokan harinya, kami sempet beli oleh-oleh, kripik sanjay is a must, hehe.. bisa ditimpukin batu kapur klo gak bawa oleh-oleh. :D Hari jumat sore kami pulang dengan flight jam 18.30 dari bandara Minangkabau, dan Alhamdulillah sampai dengan selamat di kota Jakarta tercintaah.

Thursday, November 18, 2010

Alay n Gak Gentle.. huuuuhhhh :(

Sebutan yang cocok untuk para pria yang sering gak jelas sama hubungan n minta ditungguin sampe beberapa tahun ke wanitanya itu adalah pria ALAY and GAK GENTLE.. hiiiiiiihhhhh...!!
Heran deh, bnyak banget cowo alay kyk gtu, temen2 saya bnyak yang jadi korban. MasyaAllah
:(

Inget kata2 menthor saya dulu, Pria yang baik itu adalah pria yang menyatakan niat sucinya tanpa harus berlama-lama memberikan harapan dan dateng baik2 ke rumah wanita itu untuk meminangnya.. :)

...

Allahurabbi, dapatkah aku meminta sebuah ketidakmungkinan kepada-MU?

Friday, November 12, 2010

Kabar Bahagia

Sbulanan belakangan ini, saya senang skali karna bnyak kabar bahagia dari sahabat2 terdekat saya. Dan Alhamdulillah mereka mempercayakan saya untuk tahu lebih dulu dari yang lainnya. Yiiipppiii.. horaaayyy… Hehehe…

Dari yang sedang proses taaruf, ada yang sebentar lagi mau dilamar, ada yang tahun depan dilamar, ada yang udah ditanya kesiapan nikah oleh calonnya.. Duuh,, seneng bgd deh dengernyaa.. ehehe.. Yang paling ngebahagiain yaah, sahabat2 KU saya yg masih bertahan di EY, sudah punya calon masing2 dan itu membuktikan bahwa walaupun masih berstatus Auditor, terbukti bahwa mereka sudah bisa mengelola waktu untuk hal penting lainnya, slain ngurusin WP (Working Paper).. Yah,,walaupun saya doang yg msh menanti pangeran berkuda putih, yg sanggup berbagi kebahagian n kesedihan dgn saya... hahaha.. Jadi, perhatian saya kini masih full ke kluarga n si clavi (piano kesayangan satu2nya :D).. Dan mungkin sudah waktunya untuk mereka menikah. Mulai deh, demam janur kuning muncul lagi. Apalagi, tahun depan banyak nih kayaknya yang nerima tropi bergilir ala NarciZm. Hahahaay…

Alhamdulillah… :-)

Saturday, November 6, 2010

Ironis

Sungguh ironis memang, ketika seseorang memutuskan tali silaturahim oleh karena kekayaan
Bukankah itu semua hanyalah sebuah titipan?
Titipan Sang Maha Pemilik jagat raya dan seluruh isinya
Jadi, untuk apa sombong?
Nothing to be proud of...

Friday, October 15, 2010

1st

Me : Pagi Bu Alida, ini Sari. Bu, aq izin ga les dulu sampai akhir bulan yah,bu. Lg ada
tugas di luar kota. Aq sudah infokan ke mba Ita. InsyaAllah aq masuk lagi tanggal 6
November. I’ll miss u, bu… Hehe :-)

Mrs. Alida : Ok, c u nov. 12 Des 2010,minggu, ada konser, kamu latih (hapalkan) lagu
“That’s when I Love You”. Miss u too

Lydia shocked by her answer… -_-

The day will be my first concert: December 12, 2010
Bismillah….

Thursday, October 14, 2010

feels blue...

wHeRe is mY gUaRdiAn aNgeL ?

Sunday, October 10, 2010

I'll be missing you, miss Clavi T_T









I'll miss u for about 2 weeks, miss Clavi T_T

Friday, October 8, 2010

mine

Maaf, Saya tidak terbiasa untuk menyakiti, apalagi untuk menjadi manusia yang setengah hati dalam bertindak :-)

idealis

Bagi saya, orang yang idealis namun tidak diimbangi dengan pemikiran realistis, itu sama saja seperti orang yg super egois tanpa melihat kondisi orang-orang di sekitarnya. Saya sudah cukup berhadapan dengan satu orang yang sangat idealis. Pyyuuh,, sering menyakiti orang-orang di sekitarnya, include keluarganya. Menurut saya, sangat aneh, jika memiliki niat yang baik untuk perbaikan agama, bangsa, n negara, namun malah menyakiti orang-orang yg ia sayangi. Percuma, memiliki niat yang baik namun harus menyakiti. Rasulullah SAW pun tidak mengajarkan seorang muslim untuk menyakiti muslim lainnya. Apalagi, mendendam... ! Mungkin, seorang yg idealis itu lupa akan cinta dan kasih sayang yg diberikan keluarganya kalii yaa. Cckckck.. Namun, itulah pilihan hidup, apapun itu, harus dihadapi dengan gagah. Inget,, whatever u choose, consequence is a must!! Be gentle!

Saya harap, klo ada orang idealis yg baca notes saya ini, bukan termasuk idealis yg macam itu yaah. Ataukah, semua orang idealis seperti itu?

Tuesday, September 28, 2010

Teror -_-

Suatu sore pukul 4.20.45… Teror sore kembali melanda… STC (Same Time Connection) menjadi ajang komunitas yang mengerikan…
M : td error ibu2
A : hadiirr
Me : hooo
M : 1 jam 10 menit lg yah qt plg
Me : gossip sore yee...iyaaa
M : pd plg ontime kan
A : marii dimulaii
Me : insyaAllah
A : pasti,,hehehe
Me : hahhaa
A : mari dimulai pengajiannya ibu2
Me : dimulai dr maydi
M : soalnya obsesi mengejar tkg pempek belum berhasil
A : iya nihhh..
M : lyd kasih tunjuk dunk tkg pempeknya
A : pengen makan pempek..
M : lo kok sembunyiin tkg pem pek
A : hahaaha
Me : iya,,ada koq. cm gw saranin,, lo balik jm 5 nie klo mo kedapetan pempek.. huahahaha
A : emang kenapa lyd?
M : ok Nie qt balik jem 5
Me : cepet abiis
M : Lyd lo gmn?
A : lama ya tukangnya ngejualinnya? oohhh
Me : klo dr sini jm stgh 6,, lo dtng2 lngsung masuk kereta
A : setuju saya, jam 5 pulang
M : hahahaha
A : iya sihh
Me : gw mah jm stgh 6, mo dijitakin manager gw?ahhaha
A : hahahaha
M : emg jem brp itu tkg pem pek pulang?
Me : jm 7an kyknya
M : oh manajer lo tukang jitak yah,pantes pitak
Me : hahhaa
A : lah kalo gw n maydi bisa, tapi guidancenya nggak bisa, gmn ceritanya tuh?ahahaha
Me : ooiyaa, hahha, paling pojok kiri tuh tukang pempek
M : tau nih si Lyd bijimana cara, qt ga kenal Lyd sm tkg pem peknya. klo ada lo kan bisa minta gratis
A : iya lyd, secara lu kan preman stasiun sudirman
Me : hahha
M : hahahaha,,, aduh berangkat skr ga bisa loyo2, itu kreta kok jd suka ontime
Me : emng di, hahah.. serba salah lo yaa? Udah,, pempeknya dibungkus ajaah
A : kalo dibungkus, nanti jadi kaya cirengnya chen2 nggak lyd?hehehe.alot gitu maksudnya
Me : makan di kereta,nie
A : jyaaa,, nanti gw dipelototin sm enci2 dikereta lyd.. ngeri lah. hehe
Me : hahaha,emng knpa?gak koq,kalo pempek itu kan bau bawang putihnya nyengat banget tuh lyd
A : takutnya mreka keganggu, hehe
Me : hahahha, udah biasa itu maah
A : oohhh,, gituuu,, yaudah deh, nanti dibungkus aja deh kalo gitu, tapi may, kita jadi pulang jam 5 ga? kalo iya, sempet makan disono dulu nih
M : lah itu si lyd bagaimana
Me : gpp
M : ntar die ky anak ilang klo sendirian nie
Me : dluan aja, hahaha
M :g stgh 6 aja dah, senior pd menghantui nih…hhhiiii
Me : senior nyariin lo, di?
A : hahhaha,, iya may, gw juga deh kayaknya, soalnya tampang2 zombie disini serem banget..hahaha
M : kaga nyariin tp lg pd keliling,tau nyari apa..nyari mangsa kayanya
Me : hahhahaa…zombie,, kecuali kita nie..hihihi
M : 50 menit lg nehhhh
A : maydi is countdown the time, udah kaya acara mau taun baruan aja lu..
M : 46 menit lg,,,, teng teng teng,,, teng tong teng tong
Me : hahaha
A : ahahaha..
M : aduh lama bgt stgh 6
A : iya,, elu sih ngitungin jam mulu,, makan mie yuk? ahahaha
Me : iya tuh di,,makan mie aj brng annie
A : lydia ikutan aja yuk? masa lu tega membiarkan gw n maydi berduaan lagi..
Me : hahah
M : aduh g belum berak hari ini
Me : gw lg ngerjain proyek (gaya mode : ON) hahaha
M : perut g rasanya penuh bgt
Me : sama di,, gw juga,, salah satu alasannya jg itu, tepat!
A : oh may gat, bahasa lu vulgar amat may!!
Me : hahaha
A : disensor tuh harusnya
M : hahaha,, ah qt kan keluarga cemar, ngapain siy disensor segala. Nie kemaren yah, g baru inget mau cerita
A : cerita apaan may?
M : di baris depan tempat g duduk, tuh ada cowo mukanya jelek bgt. Senior tua. Iy jem stgh 6 kurang 7 menit g inget bgt
Me : hahahah
M : pas g lg bres2, g kan sekilas nengok (terganggu g sm muka jelek)
Me : parah lu di..
M : anjrittttt
Me : astagaa..
M : parahhhh
Me : gw jd mo kentut, di
M : dia NGUPIIILLLL dengan santainya, mukanya yg uda ancur makin ancur g liatttt.. hiiiikkks. Sedih g hrs liat pemandangan UPILLLL
A : hahahahaha.. parah lu may.. atiati ditaksir sama dia lu
M : sumpah… ngupil di kamar mandi aja kek… jgn2 disawer di sini
A : hahahaha..jangan2 dia abis baca artikel yang waktu itu gw share sama klian juga lagi..langsung deh dia praktekin may
M : hahaha…parah bener.. lo ciy Nie, apa2an itu, jd byk yg ikutin jejak lo
A : itu kan cocok sm auditor may.. auditor kan butuh vitamin untuk kekebalan tubuhnya
M : cocok dr mane?cuiiiihhh
A : kebayang dong lu tiap hari kita pulang pagi,, nggak sempet beli vitamin.. ehhh, ternyata upil bs dijadiin vitamin
M : iyah yah..irit bgt.. bisa reimburse medical ga tuh
A :betul itu
M : harga upil brp yah
A : hahahaa...tergantung seberapa dalemnya tuh idung kali ya..semakin dalem mungkin semakin mahal…secara perjuangannya lebih berat kan
M : ouhhhhhh… deep down in our nose,there is special vitaminnnn. Ok nt g kumpulin upil dr lt 6 yah. G kasih lo yah nie,lumayan kan buat cemilan di sore hari
A : ahahahhahaa...jangan gw lagi dong yang makan,gw kan cuma share artikel aja, mungkin lu mau coba may?enak lo...
M : cuuuiiiiiihhhhhh, itu Lydia aja. Secara diantara qt bertiga. Dia mau married (PERHATIAN : ini fitnah, duh,, bisa kabur smua nih secret admire saya!! Hahahaha), jd butuh vitamin penjaga stamina badan. Lyd juga kan paling langsing di antara qt,dia butuh nutrisi.
A : hahahhaa
Me : heeh?
A : gmn lyd? berminat?
Me : jahat amat lu,,
A : nanti biar maydi n gw yang cariin,demi kesehatan lho lyd, daripada lu beli gelang kesehatan yang nggak jelas itu
Me : tega lu, ngeliat gw makin ciut?hahaha.. kagak ada itu gelang kesehatan. Ayoo dong,, yg share artikel,, yg jd kelinci percobaan buat cobain upil
M : Lyd lo coba dulu lah
Me : klo udah terbukti, baru kita ikuti jejaknya
M : klo bereaksi kan qt juga seneng
Me : huahahaha..tega..
M : sp tau ntar lo jd lebih montok berkat upil2 warga ey
Me : lo mo liat gw epilepsi makan upil terus masuk koran pagi??
M : mana itu miss annie pondan
A : ahahhaha...
Me : seorang auditor ditemukan sekarat akibat memakan upilnya sendiri karna tidak mampu membeli obat generic. Sungguh ironis,, tragiis
A : bukan gitu lyd, masalahnya ini, demi kebaikan kita bersama. Upil itu sumber vitamin lyd, bukan racun
M : lyd lo jgn nolak
A : tuhhh kann,, artikel gw ga dibaca c...
Me : heeh,, makanya yg nemuin artikel itu duluan yg coba.. wkwkwkwkk. Masih ragu gw..
M : annie pondan pinter loh mengolah upil2 original menjadi masakan yg super makkkcrooott
A : iya lyd,, betul tuh
Me : ooiya nie,, sebagai masukan tuh dr maydi
M : tonseng upil kuntilanak
A : pasti rasanya udah nggak kaya upil lagi
Me : lo bisa jualan pempek2 dgn bahan dasar upil di stasiun sudirman.. hahaha
M : klo lo makan lo bakal bisa bersuara layaknya kuntil
Me : ide yg bagus di
A : tuhh kaaan??jadi setuju lyd?nanti gw n maydi ngumpulin upil2 nih
M : wow ini penemuan baru Nie,supaya elu lebih montok tuh kata maydi. Nie, lyd pesen pempek bahan dasar upil
Me : upil2 siapa nie?
M : kuahnya dr upil difermentasi aja nie
Me : semua auditor di *Y?
M : cuak upil
A : atau mau request upilnya siapa??
M : cuka upil
A : upilnya si tampan?
M : lyd mau upil ceo?
A : boleeeeh kok lyd, request aja
M : itu plg mahal di ey soale import dr italy
A : iya lyd, tapi karna kita temen yang baik, kita gratisin deh buat lu. tuhhh kurang apa lagi kita, ya ga may?
M : iyeh, lyd mau ga???
Me : koq jd gw kelinci percobaan nya? -_-
M : lyd krn lo plg kurus di antara kita, lo kan kudu sehat dunk
A : iya lyd, masa lu tega ngeliat gw tambah montok???
Me : hahaha, gw anak sehat koq
A : trio goyang disko harus montok2 dong
Me : apaan nooh??
M: iyehhhh, biar kita nampil bisa ngegoyang 1 rawa buaya
A : betul itu lyd
M : teman2 qt punya lagu baru untuk tampil
A : apa tuh may?tampilkan liriknya
M : proudly present "Tokek Belang"
Dasar kau tokek belang
Maunya pengen menang
Kamu pengen ini, kamu pengen itu
Banyak maumu

Eh dasar tokek belang
Banyaknya omong doang
Ke sini begini, ke sana begitu
Tak tahu malu
[*]
Jangan, jangan kau harap
Aku bisa, bisa kamu tipu
Dasar si tokek belang
Sudah beristri ngakunya sendiri
*courtesy of FunLirik.com
[**]
Ngaca ngaca dong, ngaca ngaca dong
Jangan cuma bisanya dang ding dong
Tau diri dong, tau diri dong
Kamu kamu jangan sok sweet dong
Back to [**]
Dasar kau tak tau malu
Dasar kau tak tau malu
Pergi sana pergi sini
Banyak korban yang tlah kau tipu
Ini ni ni itu tu tu
Ah dasar kamu belagu
Ah dasar pandai merayu
Memang kamu si tukang tipu
Back to [*]
Back to [**] 3x
Tau diri dong, tau diri dong
Kamu kamu jangan sok sweet dong
Tau diri dong, tau diri dong
Kamu kamu jangan sok sweet dong


Me : ahahaa,, minta lagunya di
M : 17 menit lg teng teng teng tong
A : iya,, mau dong lagunya,, ehh,, gerakannya gmn nih may?ahahaha
M : gerakan tokek mencret aja yah, uda pernah latian kan,tokcrettt,, tokek mencrettt
A : belom nih may..kayaknya kita nentuin kostumnya dulu deh,hahaha. 14 menit lagi teman2..
M : wow 5 menit lagiiii
A : beres2 yuuk … lydia kayaknya ga pulang bareng kita may
M : hah?? Kasiannn.. g off yahhh..

:: M left the chat. ::
:: A left the chat. ::
Ooii… ikutann… (Lydia left the chat)
Teror Keluarga Cemar (sebenernya kurang Dita n Chen2) akan berakhir seiring kepergian kami ke klien satu per satu… hiikss,, sedih juga.

Saturday, September 18, 2010

My piano teacher

Namanya Bu Alida, dia sudah menjadi guru piano pop saya yang pertama di Purwacaraka Gading Serpong selama empat bulan terakhir ini. Dia biasa memanggil saya, Sari. Beliau guru yang sangat baik. Jarang-jarang dapetin guru piano yg sebaik beliau. Alhamdulillah. Thanks God.. Bu Alida sudah saya anggap sebagai ibu saya sendiri sekaligus inspirator saya. Pikirannya luas, realistis, dan kerennya, beliau gaul.. Hehehehe..

Pertama kali bertemu dengannya, saya cukup terkesima, guru piano yang akan mengajari saya seorang Ibu, wanita separuh baya, seperti Mama, dan berpikir, wanita seusia ini masih bersemangat mengajar musik? Waaaahhh… Senyuman juga selalu n menghiasi wajahnya. Ramah, sabar dan baik hati.

Pertama kali beliau melihat saya, ia mengira bahwa saya gadis yang masih menginjak bangku sekolah atau kuliah. Hahaha.. Senangnyaa… dan beliau pun tertawa ketika saya beritahukan bahwa saya sudah bekerja. :D Mungkin karena banyak sekali anak-anak kecil yang les piano, jadi kebawa muda deh saia.. senangnya… Hmm, memang sudah lama saya tidak melanjutkan les piano. Dulu, waktu kelas 3 SD sampai kelas 1 SMP, saya les organ, namun bukan di institusi ternama seperti Purwacaraka. Waktu itu saya les organ di dekat rumah, namanya Poppy Music. Cuma sayangnya, gak nerusin lama sampai kuliah, karena bentrok dengan jadwal sekolah dan kuliah, juga les lainnya. Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, akhirnya saya bisa melanjutkan les musik, tapi kini beralih ke piano, bukan organ lagi. Kenapa? Klo dipikir2, klo main organ tunggal tinggal hafalin chordnya, tapi klo piano, banyak broken notes yang mesti dimainin, dan semakin tinggi kesulitannya, semakin seru untuk mencobanya. Wohohoho.. (dasar belagu!).

Di tempat les sekarang, setiap tingkat ada ujian akhirnya untuk masuk ke level berikutnya. Selain itu, dalam setahun ada paling sedikit 2x konser internal. Hahhaa.. Klo mikirin hal itu, saya jadi dag dig dug,, masalahnya selama ini, saya blum pernah tampil main organ/piano di depan umum, kecuali di depan keluarga. Malu-maluin yaah? Gak kebayang nanti klo main di depan umum deh. Belum lagi, dengan kondisi piano yang beda. Di rumah, saya pakai Clavinova, sedangkan untuk konser, pakai Baby Grand Piano.. Hahhaa.. Tapi Bu Alida bilang, nanti akan nada latihan sebelumnya pakai Baby Grand Piano itu.. Wish me luck. Bismillah…:-) Selain itu, di tempat les sekarang, sering ngadain show di berbagai mall, band gitu deh,, jadi nanti anak vocal, piano, biola, drum, disatuin buat show di mall2. Bu Alida bilang, nanti klo ada giliran show lagi, saya akan diikutsertakan dan wajib bagi saya untuk ikut serta.Hahaha -_-

Kembali ke guru saya tercinta.. Bu Alida itu kalo lagi ngajarin piano pasti sangat memperhatikan jumlah ketukan dari masing2 not balok dan intonasinya.. Jadi yaa,, klo ada yang salah dimainiinya, otomatis disuruh ulang berkali2 sampe bisa. Udah gitu, misalkan yang salah di bagian akhir, tapi dilancarinnya mesti dari awal, bukan di baris akhir aja.. Mantaappp.. terkadang saya lelah, terkadang beberapa lagu di ulang2 lagi di minggu2 berikutnya, pyuuh,,Cuma yaa itu, namanya juga belajar, pasti banyak salahnya, dan semoga niat gak luntur cuma gara2 salah mainin beberapa not balok. Amiin. Walaupun banyak salahnya, Bu Alida tetep sabar nuntun saya.. Terima Kasih Bu…

Selain itu, yang special dari guru saya ini, beliau sering kasih masukan mengenai pekerjaan. Dia jadi tempat curhat saya kalau lagi nyari kerjaan baru dan berusaha lepas dari auditor. Misalnya, saya cerita akan ikut ujian CPNS Depkeu, nah dia kasih masukan n wejangan2 deh.. Dia support banget saya ikutan, walaupun hasilnya mengecewakan.. ya sudahlaah,, emang blom rejeki juga. Nah kayak kemaren juga saya ikutan CPNS Deplu, dia kasih saran lagi dan masukan, dia bilang gini, ‘Klo dikirim ke Luar Negeri sih gapapa Sar, gajinya bisa gede, tapi kalo jadi staf biasa sih sayang,, gajinya gak gede’… dan hal itu membuat saya berpikir2.. Kemudian saya juga menceritakan maksud saya untuk mengajar, dan dia sangat mendukung. Senangnya.. walaupun memang banyak kendala untuk mencapai itu, mengingat saya belum ada pengalaman mengajar. Jadi, semoga ada jalan. Beliau juga sering bercerita mengenai anak-anaknya yang sudah bekerja dan tentang keluarga lainnnya.

Saya senang sekali bisa diajar Bu Alida. Klo ada lagu yang saya suka dan mau punya partiturnya, saya langsung memohon beliau untuk membuatnya dan dengan senang hati, beliau menyuruh saya mengirim lagunya via Bluetooth. Horrreeee… :D

Nah kayak kemaren yaa,, makin bertambah kekaguman saya pada beliau, walaupun kami berbeda keyakinan, beliau tetap dengan senang hati mengucapkan Minal Aidin Walfaidzin kepada saya pada waktu saya masuk ke kelasnya. Udah gitu, karena rumah kami ternyata searah, saya diajak pulang bareng pake mobilnya. Sewaktu di mobil, dia keren banget nyetirnya, kayak anak muda ajaah. Mantaappp… Selama di perjalanan, kami membicarakan persoalan hidup, dari mulai pendidikan music, pekerjaan, bahkan sampai pernikahan. Ngomongin nikah, dia terheran2 lhoo dengan orang2 yang kini banyak yang nikah muda, dia bilang, waaah mereka berani sekali… terutama buat mereka yang masih menginjak bangku kuliah (penghasilan utama : beasiswa dari pemerintah Negara lain) dan memutuskan untuk menikah. Waaawww.. Beliau memiliki pemikiran yang realistis. Beliau bilang, pendidikan anak kini makin lama makin mahal. Kenapa mereka yang memutuskan menikah itu gak punya pikiran panjang untuk melihat ke depannya?! Kenapa gak punya penghasilan tetap dlu, baru menikah.. Masuk SD Swasta aja kini sudah kayak masuk kuliah, membutuhkan biaya belasan juta.. Pyyuuhh… Ya itulah,, itu sebuah pilihan manusia, dan mereka harus menanggung segala konsekuensi dari pilihannya. Allah SWT pasti punya rencana indah mempertemukan hamba2-Nya yang berlainan jenis untuk membentuk keluarga Islami. Soal jodoh, hanya Allah SWT yang tau siapa dan kapannya.

Alasan Bu Alida mengajar adalah untuk mengisi waktu senggangnya di rumah. Beliau malas untuk bergabung dengan Ibu-ibu yang sering gak jelas ngomongin keburukan orang lain. Beliau memilih untuk mengisi hari-harinya untuk mengajar piano untuk anak-anak, para karyawan, dan ibu-ibu.

Buat Bu Alida,, semoga saya diberikan kesempatan untuk mempelajari piano banyak dari Ibu. Ibu termasuk salah satu inspirator dalam hidup saya. Semoga saya juga bisa menjadi guru piano seperti Ibu suatu saat nanti. Hatur nuhun, Bu :-)


Lydia Desvita Sari's

September 19, 2010

Friday, September 17, 2010

Alhamdulillah.. Saya Bersyukur..

Nikmat yang Allah SWT berikan dalam 10 bulan terakhir ini :

1.Di akhir tahun, Desember 2009, saat hidup terasa begitu beratnya bagi saya, cobaan Allah SWT yang tidak saya sangka-sangka dan membuat saya terus bertanya tentang keadilan hidup, Alhamdulillah Allah SWT sangat sayang kepada saya. Di saat saya merasa sangat down, Allah SWT memberikan semangat dan inspirasi melalui goresan tinta dari orang-orang yang kini saya kenal. Subhanallah.. Walaupun kemungkinan kecil bagi saya untuk bertemu dengan mereka, saya tetap mendoakan mereka agar selalu mendapatkan perlindungan-Nya dan keberkahan selalu hadir di setiap langkah mereka. Berkat mereka, semangat saya kembali hadir dan tentunya untuk bangkit kembali dari keterpurukan yg sangat tidak penting untuk diingat lagi, karena masih banyak hal-hal penting yang mesti diurus untuk kemanfaatan hidup. Begitulah hidup, yang datang akan pergi, semua milik-Nya dan akan kembali pada-Nya. Satu lagi, pasti ada hikmah yang tersembunyi dari setiap peristiwa yang ada. Hehehehe….

2.Keluarga saya yang sangat saya sayangi, Papa, Mama, Ratih, orang-orang yang sangat berpengaruh besar terhadap hidup saya. Alhamdulillah, saya masih diberikan kesempatan untuk menyayangi mereka, berbakti kepada kedua orang tua saya, dan mengasihi adik saya tersayang. Walaupun tidak besar untuk pemberian materi, namun rasa cinta itu Alhamdulillah sampai saat ini masih terasa di antara kami berempat. Mama yg selalu sabar dan setia mendampingi papa baik di saat senang maupun duka. Ya Allah, semoga sari bisa mencontoh mama.. Amiin. Papa yang juga selalu menemani mama di warung masakan Padang kecil kami setelah pensiun dari salah satu perusahaan BUMN. Mama dan Papa yang mengajarkan saya untuk tegar menghadapi cobaan hidup, sifat pemaaf, sabar, ikhlas, menolong sesama, dan tidak menjadi manusia pendendam. Ratih, adik yang berbakti kepada kakaknya.. hehe,, meskipun saya sering jail ke dia, tetep aja dia nurut, emang dasarnya kodrat ade buat disuruh-suruh kakaknya (Senyum kemenangan, mode :ON). Adik yang selalu mendukung apa yang saya impikan sekaligus memprotes jika tindakan yang saya ambil salah. Terima kasih, my full house. Ya Allah, berikan papa, mama, dan ratih kebahagiaan. Lindungilah dan sayangilah mereka, Ya Rabb :-)

3.Sahabat-sahabat yang telah banyak membantu dan memberikan keceriaan sehari-hari, Annie, Icha, Dita, Ray, Chen2, Uphe, Nia cacat, Manda. Tulus ikhlas membantu dan memberikan semangat. Kata terindah dari mereka insyaAllah masih tersimpan dalam ingatan dan hati. Alhamdulillah.. Terima kasih, sahabat. Semoga kalian selalu diberikan yg terbaik oleh-Nya.

4.Sepupu kebanggan saya, Tika dan Aisha. Teman yang menjadi curhatan beruntun saya sejak jaman SMP.. hahaha.. tp yg paling sering curhat siy mereka berdua itu. :D Alhamdulillah di tahun ini, tika sudah mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan (apalagi insentif jalan2 ke Europe-nya.. wohohoho). Aisha sudah tamat dari Universitas Padjajaran dengan hasil yang memuaskan dan sekarang sudah bekerja. Alhamdulillah.. Impian kami memang sangat tinggi, keliling Indonesia dlu, baru keliling dunia. Mungkinkah?? Alhamdulillah saya dikaruniai saudara-saudara bermental baja dan selalu semangat!!!

5.Clavinova, Alhamdulillah kebeli juga, meskipun harus bekerja keras buat dapetinnya. Itung2 modal utama buat jadi guru Piano... bisa ngajarin anak-anak Indonesia main piano.. indah sekali tentunya… hehe…

6.Memang sedikit lambat untuk memutuskan, tapi semoga tidak ada kata terlambat untuk belajar. Keinginan mengajar kini kian menggebu-gebu di diri saya. Mungkin saya belum bisa banyak memberi dalam hal materi kepada orang lain, tapi dengan pengetahuan yang sedikit saya miliki, saya ingin amalkan agat bermanfaat bagi orang lain. Semoga ada jalan untuk itu. Amiin.

7.Beberapa sahabat di NARCIZM dan SKI insyaAllah sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan, menggenapkan setengah Dien. Subhanallah. Semoga acaranya berjalan lancar,kawan..

8.Pikiran dan hati saya lebih terbuka untuk mulai menerima pekerjaan ini dengan senang hati. Ini yang Allah SWT berikan kepada saya saat ini. Walaupun menjadi seorang auditor itu tidak mudah, notabene harus kerja lembur sampai pagi, namun inilah rejeki saya saat ini. Dan Alhamdulillah, saya jarang untuk lembur, insyaAllah sering pulang tenggo. Hmm.. karena point 6 tadi, saya malah berbalik arah untuk mencari pekerjaan bukan sebagai akuntan di perusahaan swasta, BUMN, ataupun PNS, tapi…… ;D Bisakaah??

9.Di ujung bulan Ramadhan, saya dipertemukan kembali dengan teman-teman SMP 48 saya, sudah lama memang kami berpisah. Senang bisa bersilaturahim dengan kalian kembali, kawan. Alhamdulillah…

10.Saya banyak membaca novel inspiratif,, woow.. novel2nya Pramoedya Ananta Toer, Bumi Cinta, Negeri 5 Menara, dll. Man jadda wajadda!!

11.Hmm.. apa lagi yaa? Yg jelas banyak yang harus saya syukuri dan berpikir positif terhadap semua kejadian yang menyembunyikan hikmah di baliknya. Bersyukur walau banyak ujian dari-Nya. Bismillah… Untuk saat ini, sampe point 10 dulu deeh, nanti lanjutt lagi.. hehe.. InsyaAllah..


Saturday, September 18, 2010

Tuesday, September 14, 2010

Sang Penghibur - PADI

Padi – Sang Penghibur

Setiap perkataan yang menjatuhkan tak lagi ku dengar dengan sungguh
Juga tutur kata yang mencela tak lagi kucerna di dalam jiwa

Aku bukan seorang yang mengerti tentang kelihaian membaca hati
Aku cuma pemimpi kecil yang berangan tuk merubah nasibnya

Oh bukankah ku pernah melihat bintang Senyum menghiasi sang malam
Yang berkilau bagai permata
Menghibur yg lelah jiwanya…

Ku gerak kan langkah kaki
Dimana cinta akan bertumbuh
Kulayangkan jauh mata memandang
Tuk melanjutkan mimpi yang terputus

Masih kucoba.. mengejar rinduku
Meski peluh membasahi tanah
Letih, penat tak menghalangiku
Tuk temukan bahagia

Oh bukankah ku pernah melihat bintang
Senyum menghiasi sang malam
Yang berkilau bagai permata
Menghibur yg lelah jiwanya

Bukankah hidup ada perhentian
Tak harus kencang terus berlari
Kuhela kan nafas panjang
Tuk siap berlari kembali

(Bagai bintang yang bersinar menghibur yang lelah jiwanya, bagai
bintang yang berpijar menghibur yang sedih hatinya)

Sunday, August 29, 2010

Puisi Abadi..

Bunda, Engkau adalah puisi abadiku yang tak mungkin kutemukan dalam buku...
(Anonymous)

Saturday, August 14, 2010

Bendera

Sabtu sore...

Saya : Tih, kayaknya bendera kita yg paling buluk deh.. beli baru aja deh
Ratih : Biarin teh, yg penting semangat kemerdekaan kita gak buluk
Saya : wuahahahaha...

:D

Friday, August 13, 2010

Pianissimo :-)

Mohon doanya untuk "Pianissimo"
:-)

Monday, August 2, 2010

Mario Teguh's

Adikku,

Orang muda harus jatuh cinta sejatuh-jatuhnya, patah hati sepatah-patahnya, tertawa marah sedih rajin dan malas segila-gilanya,

tetapi,

dia harus segera bangkit, mendewasa, berdiri gagah, dengan bekas-bekas luka yang indah di wajah dan dada,

dan dengan anggun dan berwibawa,
dia berkata

Dengan kewenangan yang diberikan oleh Tuhan kepadaku,
dengarlah

AKULAH PENENTU KEBESARAN HIDUPKU SENDIRI.

Mario Teguh

Wednesday, July 28, 2010

Hero



Hero

Pahlawan itu seseorang yang membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.

Pahlawan itu seseorang yang merahasiakan kebaikan-kebaikan yg ia pernah lakukan kepada orang lain.

Pahlawan itu seseorang yang mendoakan orang-orang di sekitarnya agar mereka mendapatkan yg terbaik dari Allah SWT.

Pahlawan itu gak perlu punya fisik yang gagah/sexy, paras yang tampan/cantik, otak yang luar biasa cerdasnya, dan kekayaan yang melimpah ruah. Namun, yang ia miliki itu adalah kekayaan hati.

Pahlawan itu seseorang yang rela berkorban untuk orang lain meski ia tau, ia yang akan menderita demi kebahagiaan orang itu. Seorang teman pernah berkata, “Kalau bisa memilih, keran air atau lilin, aku memilih menjadi lilin. Keran air, memberikan aliran air yg deras kepada lingkungan sekitarnya, memakmurkan yg layu & gersang, menjadikan kesuburan dan keindahan di sekitarnya, tanpa mengurangi manfaat dari si keran itu sendiri. Ia akan tetap kokoh dan slalu memberikan kemakmuran untuk lingkungan di sekelilingnya. Berbeda dengan lilin, ia menerangi ruang yg gelap, menerangi jiwa yg tidak tenang karena hampa, dan menuntun untuk kembali ke tempat yang seharusnya dituju. Meskipun pada akhirnya, ia yg akan tersakiti.” Waaaww.. !!

Pahlawan itu seseorang yang gak banyak ngomong alias omdo (omong doang), gak bertele-tele, tapi dia taking action and risk.

Pahlawan itu seseorang yg berjiwa besar memaafkan kedzoliman orang lain terhadap dirinya dan keluarganya.

Pahlawan itu seseorang yg rendah hati dengan keberhasilan yg ia capai.

Pahlawan itu seseorang yg gak cepet memberikan janji dan menggunakan kata “pasti”, namun ia selalu memakai kata, “InsyaAllah” dalam janjinya kepada sesama muslim :-)

Pahlawan itu seseorang yang masih saja tersenyum di tengah penderitaannya.

Pahlawan itu seseorang yang menjaga kesucian cintanya dan hanya memberikannya untuk seseorang yang menjadi pilihan Allah SWT nantinya, karena ia paham bahwa cinta hanya datang dari Allah SWT, dan hanya Allah SWT yang Mahatahu siapa jodoh dan kapan waktu yang tepat untuknya. Sehingga ia tidak mau rugi memberikan segenap cinta kepada seseorang yang belum pasti menjadi jodohnya.

Pahlawan itu seseorang yg melakukan semua karena Allah SWT semata.

Pahlawan itu seseorang yang tidak berharap untuk dikenang.

Dan pahlawan itu tidak berlebihan, ia sederhana…

Percaya gak percaya, saya menemukan sosok pahlawan pada diri seseorang. Seseorang yg saya sangat sayangi, yaitu Almarhum eyang saya, Edi Afandi. Beliau luar biasa sabar dan saya sebagai cucu bangga punya eyang sebaiiiiikkkkkkkkkk beliau. Subhanallah…
Kemudian, mereka yg saya anggap pahlawan dalam hidup saya yaitu Papa dan Mama saya.. hehehe,, Ana uhibbukum fillah, Ummi, Abbi :-)

Dan Pahlawan sepanjang masa, Rasulullah SAW, beliau akan selalu hidup di hati kita, kawan-kawan seiman… :-) Semoga kita selalu senantiasa mencintai Beliau dengan menjadikan beliau sebagai sosok tauladan kita dalam perjalanan hidup yang singkat ini. Amiin.

Okey,, ada tambahan kriteria pahlawan dari kalian?

Saturday, July 24, 2010

Michael Buble-Haven't met you yet (LIVE)




You'll come out of nowhere and into my life..
I just haven't met you yet :D

Michael Bublé - Haven't Met You Yet [OFFICIAL VIDEO] Piano Cover Acousti...




Nice :D

Saturday, July 17, 2010

Breakaway - Kelly Clarkson

"Breakaway"

Grew up in a small town
And when the rain would fall down
I'd just stare out my window
Dreaming of what could be
And if I'd end up happy
I would pray (I would pray)

Trying hard to reach out
But when I tried to speak out
Felt like no one could hear me
Wanted to belong here
But something felt so wrong here
So I prayed I could break away

[Chorus:]
I'll spread my wings and I'll learn how to fly
I'll do what it takes til' I touch the sky
And I'll make a wish
Take a chance
Make a change
And breakaway
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget all the ones that I love
I'll take a risk
Take a chance
Make a change
And breakaway

Wanna feel the warm breeze
Sleep under a palm tree
Feel the rush of the ocean
Get onboard a fast train
Travel on a jet plane, far away (I will)
And breakaway

[Chorus]

Buildings with a hundred floors
Swinging around revolving doors
Maybe I don't know where they'll take me but
Gotta keep moving on, moving on
Fly away, breakaway

I'll spread my wings
And I'll learn how to fly
Though it's not easy to tell you goodbye
I gotta take a risk
Take a chance
Make a change
And breakaway
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget the place I come from
I gotta take a risk
Take a chance
Make a change
And breakaway, breakaway, breakaway

Saturday, July 10, 2010

Mezzoforte (Part VII)

a Pianissimo's


***

,,Pak, teman Bintang mau berkunjung ke rumah. Bintang harap, bapak bisa simpan rahasia kita yah,Pak. Tolong..” ujar Bintang kepada Pak Reno.
,,Nak Bintang, bapaknya bukannya gak mau menyimpan rahasia ini. Cuma apabila terus-terusan begini, gak baik,Nak. Kasian orang tua nak Bintang, pasti mereka cemas dengan keadaan nak Bintang,” tutur Pak Reno yang beberapa bulan ini menjadi orang tua angkat Bintang.
,,Iya,nak, benar, kami takut kalau terjadi apa-apa dengan kesehatan nak Bintang. Kami tidak punya cukup biaya kalau-kalau nak Bintang harus dirawat ke Rumah Sakit,” ungkap Bu Shaula, istri Pak Reno.
,,Tenang aja Bu, Bintang janji gak akan terlalu sering pulang malam, untuk saat ini, Bintang belum mau pulang ke rumah, Bintang belum bisa ninggalin semuanya, Bu. Tolong Bintang, Bu” ucap Bintang sedih.

Bu Shaula merangkul Bintang, ia sudah menganggap Bintang sebagai anaknya sendiri. Kehidupan Bintang kini telah jauh dari kekhawatiran orang tuanya yang berlebihan dengan keadaannya. Ia menderita penyakit paru-paru basah. Dokter telah memberikannya dua pilihan yaitu istirahat di rumah dengan perawatan intensif atau rawat inap di Rumah Sakit. Namun, Bintang merasa dirinya cukup kuat untuk tetap menjalani rutinitasnya.

Bintang telah lama mengenal keluarga pak Reno. Ia sering berkunjung ke rumah pak Reno dan bu Shaula untuk membeli buku-buku sastra bekas. Sejak kelahiran gadis kecilnya, Lydia, mereka membuka usaha buku dan majalah bekas. Mereka berpikir bahwa jika hanya berjualan kue-kue basah tidak akan cukup untuk membeli keperluan sehari-hari gadis kecilnya itu. Oleh karena itu, dengan modal secukupnya, mereka mulai membuat toko buku dan majalah bekas.

***

,,Assalamualaikum, mama ya?,” tanya Bintang mendekatkan ponsel ke telinganya.
,,Bintang! Nak, kamu dimana sekarang? Mama sudah cari kamu kemana-mana. Katakan, sekarang dimana, sayang?,” tanya bu Vivi bertubi-tubi.
,,Tenang Ma, Bintang Alhamdulillah baik-baik saja. Mama gak usah khawatir. InsyaAllah Bintang tinggal di tempat yang baik, Ma” jelas Bintang pelan.
,,Tapi Nak, papa sudah sakit-sakitan. Kadang-kadang suka sesak nafas dan jantungnya kumat gara-gara mikirin kamu. Tolong Nak, mama mohon. Pulanglah,”
,,Masyaallah, terus sekarang keadaan papa gimana, Ma? Belum bisa sekarang,Ma. Bintang masih ada urusan,”
,,Urusan apalagi, nak? Bintang, ingat, kondisi tubuhmu tidak seperti dulu. Jangan bikin mama khawatir, Nak!,” ujar Mama semakin resah.
,,Iya,Ma. Bintang janji, setelah urusan ini selesai, Bintang pulang ke rumah untuk..,”
,,Untuk mama bawa ke rumah sakit di Jerman”
,,Iya,Ma. Insyaallah,” jawab Bintang kemudian menutup pembicaraan.
Bu Vivi terisak-isak mengingat kondisi Bintang yang tidak sesehat dahulu. Bintang merupakan satu-satunya harapan keluarga yang kini entah dimana keberadaannya. Kini, yang hanya dapat ia lakukan adalah berdoa agar keadaan suaminya, pak Andy, semakin membaik dan Bintang segera pulang.

***

Pendaftaran young pianist audition akan segera ditutup dua minggu lagi, namun Sheila belum menetapkan hati untuk mengikuti audisi itu atau tidak. Ia menyusuri trotoar menuju kampusnya untuk bimbingan skripsi yang telah dijadwalkan sebelumnya.
,,Sheila, bab 4 sudah oke! Sekarang kamu fokus ke bab 5 deh. Setelah itu, biar cepet sidang,” ujar wanita berjilbab hijau cerah itu.
,,Serius, Bu? Wuah, Alhamdulillah. Oh ya bu Rita, kira-kira kalau dua minggu lagi, aku daftar sidang, bisa gak yah, bu?,” tanya Sheila dengan mata berbinar.
,,InsyaAllah bisa. Saya sarankan dalam minggu ini, kamu kelarin bab 5. Minggu depan kita bimbingan lagi,”
,,Hmm, Bu Rita, dosen pengujinya kira-kira siapa, Bu?,”
,,Biasanya, dosen penguji yang selalu dipasangkan dengan saya yaaaa.... Pak Taruna,”
,,Oo.. pak Taruna yang ngajar International Bussiness itu, Bu? Wuah, dia kan terkenal jahat di sidang, Bu,”
,,Ah, kamu. Gak juga kok! Dia bisa kayak gitu kalau mahasiswanya gak menguasai apa yang mereka tulis. Wajar dong?,”
,,Iya juga sih, Bu. Hehehe.. Anyway, thanks yah, Bu”
,,Sama-sama, Sheila. Saya tunggu hari senin depan yah,”
,,Siip Bu, InsyaAllah,”
Sheila bergegas meninggalkan ruangan Bu Rita. Ia berjanji pada Bintang untuk mengajar piano sore ini. Ia tidak ingin adik-adik kecewa menunggunya lama.
,,Woi La! Buru-buru amat… hehehe..tumben nongol di kampus,La?,” tanya Amanda tiba-tiba menepuk pundaknya.
,,Eh, iya nih, abis bimbingan. Hee..,” jawab Sheila.
,,Oh bimbingan, dosen pembimbing lo siapa, La?”
,,Bu Rita…,”
,,Weits Bu Rita, IPK lo tinggi dong, La? Tuh, buktinya dapet dosen luar biasa kayak dia, hehe,”
,,Alhamdulillah, tapi gak juga koq. Semua bisa dapetin bimbingan dia,”
,,Hmm, Bu Rita yaa? Berarti kemungkinan besar, lo bakalan diuji sama calonnya tuh! Haha,”
,,Haah?? Calon?? Calon siapa?,”
,,Calon suaminya Bu Rita..”
,,Wah, siapa,Nda?,”
,,Mr. Taruna,”
,,Haaahh??!!,”
,,Lah, lo gimana sih, mahasiswi bimbingannya gak tau!,”
,,Hahh?? Iya, gue gak tau. Hhmm.. Hehehe,”
,,Napa lo nyengir-nyengir?,”
,,Gak kok.. Hehee,”
,,Eh La, abis ini mo langsung pulang? Mampir dulu yuk, nongkong. Jadi Anak Gaul Jakarta,”
,,Gak Nda, gue mo nongkrong juga kok kayak lo,”
,,Nah gitu dong, La. Gak cupu!,”
,,Sayangnya gue gak nongkrong bareng lo, Nda. Hehe,”
,,Lah, bareng siapa dong?”
,,Sendirian laah,, lo mau nemenin gw nongkrong di toilet?? Hahhaa,”
,,Dasar lo, La!”
,,Emang mau kemana sih, Nda?,”
,,Yah, jalan-jalan aja. Gue males pulang ke rumah. Gak ada siapa-siapa selain mba gue,”
,,Hmm, mending ikutan gue,”
,,Emang mau kemana, La? Ke mall mana?,”
,,Deket mall sih iya, tapi bukan mall. Tapi gue sangsi, lo mau ke sana,”
,,Hah? Deket mall tapi bukan mall? Apaan tuh? Aneh,”

Sheila menceritakan semua kegiatan yang ia geluti beberapa bulan terakhir ini. Ia dan teman-teman merencanakan untuk membangun rumah singgah sederhana di kawasan itu dengan tenaga pendidik yang terdiri dari mahasiswa di kampusnya.
,,Hiih,, ogah gw nongkrong di tempat begituan! Apa kata dunia? Ogah!,”
,,Tuh kan, lo gak mau! Yah, terserah lo sih, Nda. Tapi, coba pikir deh, mencerdaskan bangsa itu bagian dari tanggung jawab kita, Nda. Jangan sampai kemiskinan membuat mereka fakir iman dan ilmu pengetahuan,”
,,Gak ngerti ahh !,”
,,Kalo gak ngerti, tanya sama om Google, oke? Assalamualaikum,”
Sheila berlalu tanpa mengubris pendapat Amanda lagi. Baginya, butuh waktu yang sangat lama untuk mengajak teman yang satu ini menuju perbaikan diri. Ia mempercepat langkahnya menuju parkiran kampus, tempat dimana pak Argamaya menunggu untuk mengantarkannya ke rumah bu Annie.

***

,,Sheila, gimana? Sudah daftar audisi itu? Uhuuk,, Uhuuk..,” tanya Bintang sambil terbatuk.
,,Belum, Bin. Btw, kamu sakit, Bin?,” tanya Sheila khawatir.
,,Gak koq, kemarin minum es jadi begini deh. Hehe,” jawabnya.
,,Serius, Bin?,”
,,Iya, Sheila, oh ya, kenapa belum daftar, La? ”
,,Aku lagi fokus skripsi, Bin,”
,,Bener alasannya itu?,”
,,Hmm..”
,,Tuh kan.. aku udah duga, bukan itu alasannya. Sheila, aku yakin kamu bisa. Semangat yah, La,”
Mendengar ucapan Bintang, Sheila tertegun dan merasakan getiran di hatinya. Degupan jantungnya semakin cepat.
,,Bin, aku ke dalam dulu ya,” ujar Sheila kaku.
,,Iya, La,” sahut Bintang tersenyum dengan wajah pucat pasi.

***

Sepulangnya dari rumah Bu Annie, Sheila mulai menyentuh piano yang terletak di sudut kamarnya. Ia memulai permainannya dengan lagu Close to You – Sena. Partitur sederhana baginya, namun kembali permainannya tersendat pada partitur yang memiliki tanda dinamik mf. “Huh, lagi-lagi tanda ini yang gak match sama musikku,” keluhnya kesal. Tersentak ia teringat akan kata-kata Bintang, “Mainkan dengan hatimu, Sheila.” Kembali ia memainkan jemarinya di atas tuts piano. Matanya terpejam dan ia merasakan makna yang terkandung dalam lagu itu. “Mainkan dengan hati, Sheila,” kini ia mengulang kalimat itu dalam hati. Sempurna. “Terima kasih, Bintang,” gumamnya singkat. Wajahnya merah padam mengingat nasihat Bintang waktu lalu.

***

Hari-hari berlalu dengan cepat, seiring berlalunya realisasi program rumah singgah, kelulusan Sheila dalam sidang, dan taubatnya Amanda. Satu hal yang paling menyedihkan, yaitu kepergian Bintang. Setelah proyek rumah singgah yang dilakukan oleh Bintang, Sheila, Nia, dan teman-teman kampus termasuk gadis yang tidak disangka-sangka akan datang membantu, Amanda, itu selesai, tidak ada yang mengetahui kepergian Bintang. Begitu pula dengan orang tua angkat Bintang, Pak Reno dan Bu Shaula. Mereka menceritakan yang sesungguhnya kepada Sheila tentang Bintang. Terlihat jelas kekecewaan di muka Sheila, apalagi saat ia mengetahui penyakit Bintang. Ia tidak menyangka bahwa Bintang secepat ini meninggalkannya. Ia pun sudah memesankan tiket untuk Bintang agar dapat turut hadir di acara audisi young pianist yang akan berlangsung empat hari lagi. Namun, kini sia-sia sudah usahanya. Pria yang selalu mendukungnya kini telah hilang bak ditelan bumi.

Sheila menetapkan hatinya untuk terus ikut dalam audisi itu. Ia ingat janjinya pada Bintang. Setidaknya ia dapat mempersembahkan musiknya untuk sahabatnya itu, meski kesedihan merasuk dalam hatinya. Sheila akan membawakan dua buah lagu dalam audisi itu, satu lagu bebas dan satu lagu yang Lagu yang telah ditentukan oleh panitia pelaksana, yaitu The Humiliation of Drupadi milik Ananda Sukarlan dan Chendra Panatan. Sheila memilih Close to You – Sena untuk dimainkan sebagai lagu bebasnya.

Hari audisi telah tiba. Sheila telah mempersiapkan lagu-lagu yang ia akan mainkan. Pagi, siang, dan malam, ia habiskan waktu dengan pianonya untuk latihan. Ada kekuatan yang timbul dan ia tahu berasal dari kepercayaan dan keteguhan hatinya. Kini ia berani dan ia berjanji untuk menyalurkan makna yang sesungguhnya melekat dari lagu yang akan dibawakannya.

Malam audisi yang berlangsung di Teather Kecil, Taman Ismail Marzuki itu dihadiri oleh empat orang juri, termasuk Ananda Sukarlan. Sheila terpesona dengan permainan piano beberapa peserta yang sempurna. Ia pun tak ingin kalah dan akan ia tunjukkan kemampuannya di hadapan juri dan peserta lainnya. Beberapa adik asuhnya, Bu Annie, Marlyn, dan Nia, ikut menghadiri acara audisi itu untuk memberikan semangat kepada Sheila.

,,Peserta selanjutnya, Sheila Amara Melodi,” panggil MC.

Sheila keluar dari balik tirai panggung, ia berjalan ke samping grand piano dan menundukkan badan untuk menyampaikan salam hormat kepada juri dan penonton. Dengan mengatur posisi badannya agar tegak, ia mulai memainkan jarinya. “Bismillahirrahmanirrahim,” ucapnya dalam hati. Lagu pertama yang ia mainkan adalah lagu wajib dari Ananda Sukarlan. Ia membawakannya dengan lancar sesuai dengan ketukan dari masing-masing not balok dan tanda dinamiknya tanpa mengubah makna yang tersirat dari lagu itu sendiri. Kata-kata Bintang selalu ia ingat dengan baik. Lagu kedua yang ia bawakan, Close to You, akan dipersembahkan untuk Bintang. Ia tahu apa saja yang tertulis di partitur, namun untuk lagu ini, ia melupakan semua aturan yang ada di sana. Sheila memainkannya dengan penuh perasaan dan ia berhasil memainkannya untuk orang lain, bukan hanya untuk dirinya. Para juri dan hadirin di aula itu berdiri dan bertepuk tangan atas permainan piano yang dibawakan Sheila. Sheila kembali memberikan salam penghormatannya.

Latihannya selama berminggu-minggu tidak sia-sia. Ia meraih peringkat kedua dan membawa pulang beasiswa untuk Bachelor Degrees of Music di The Royal College of Music - London. Namun, dua bulan ke depan, ia diwajibkan ikut serta untuk resital piano tunggal dan duet yang akan diadakan di Berlin Philharmonic, Jerman. Rasanya seperti mimpi ketika ia mendengar namanya dipanggil untuk menerima beasiswa atas kemenangannya dalam audisi itu. Ia memanjatkan syukur kepada Sang Khalik atas anugrah yang diberikan kepadanya. Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada para sahabatnya dan adik-adiknya. Ia menyampaikan berita gembira itu kepada kedua orang tuanya. Awalnya ayah dan ibunya kaget mendengar keputusan Sheila untuk mengambil beasiswa yang tidak sejalan dengan program S1nya itu. Namun, karena itu adalah impian Sheila dari kecil, akhirnya kedua orang tuanya merestuinya.

,,Bintang, aku bisa! Aku menang! Andai kamu ada di sini, Bin,” gumam Sheila sedih.

***

,,Sheila, inget pesen mama, sampai di Berlin, kamu telpon mama, kabarin mama. Terus jangan banyak ngerepotin tante Kus dan on Galing yah,” pesan mama wanti-wanti.
,,Siip Ma, insyaAllah Sheila kabarin kalau udah sampe sana. Iya Ma, janji, Sheila gak nakal. Hehehe,” jawab Sheila sambil melemparkan tawanya.
Sesampainya di Berlin, Sheila akan tinggal di rumah om dan tantenya. Adik papanya, tante Kus, menempuh pendidikan master bersama suaminya di sana. Mendengar kedatangan Sheila, tante Kus dan om Galing sangat senang dan berencana mengajak Sheila untuk keliling kota Berlin. Tante Kus juga tidak kalah jago main piano disbanding dengan Sheila. Oleh karena itu, Sheila tidak repot-repot untuk membeli piano lagi di sana karena grand piano sudah tersedia di rumah tantenya.

***

,,Wuah... jadi ini toh gerbang Brandenburg! Keren!,” seru Sheila ketika turun dari mobil tantenya.
,,Iya La, hehehe. Lihat ke atasnya deh! Ada Quadriga dengan Viktoria, ” ujar tantenya
,,Wuah, iya tante!,” serunya lagi.
,,Aku ke deket sana sebentar ya, tante!,” lanjut Sheila mendekati gerbang itu.

Sesosok pria bertubuh tinggi, sedikit gemuk, berkulit putih, dan berwajah segar menghampiri Sheila dalam jarak satu meter.

,,Sheila,”

Sheila segera menoleh dan menyadari bahwa ia kenal dengan suara yang memanggilnya.

,,Bintang!” seru Sheila kaget.

,,Aku tahu, kamu akan berhasil,La. Aku tahu, kita akan dipertemukan di suatu tempat. Dan ternyata, Allah mempertemukan kita di kota ini. Gratuliere !,” ucap Bintang.

,,Alhamdulillah, Bintang,,” ujarnya serak menahan air mata.


-The End-


Cerpen Karya :

Lydia Desvita Sari
July 11, 2010

Mezzoforte (Part VI)

a Pianissimo's

***

,,Sheila...” sapa Bintang ketika Sheila hendak berjalan pulang.
,,Bintang..”sahut Sheila sedikit kaget.
,,Gak dijemput, La?”
,,Gak nih,Bin. Aku naik Transjakarta aja. Hehe”
,,Naik yang ke arah Blok M ya?”
,,Iya. Kamu juga, Bin?”
,,Iya, bareng aja ya !”
,,Ok”

Mereka berlalu ke arah terminal Busway Grogol. Sepanjang perjalanan, tak satupun kata yang keluar dari bibir mereka. Alunan musik berasal dari Saksofon yang dimainkan seorang musisi jalan mencairkan suasana yang sedikit dingin. Ia memainkan lagu A Whole New World yang menjadi soundtrack film Disney Aladin. Salah satu lagu yang Sheila sering mainkan dengan piano kesayangannya.
,,La, kamu jago main piano ya?” tanya Bintang mengawali pembicaraan di dalam Transjakarta.
,,Ah gak koq Bin, Nia tuh yang berlebihan” jawab Sheila malu.
,,Udah lah La, ngaku aja! Lagian bagus dong kalau kamu jago. Kan bisa ngajar anak-anak”
,,Hehe,, aku gak jago-jago amat kok, Bin.”
,,Kita coba besok yah, La. Aku mau liat kamu main piano”
,,Duh Bin, gimana ya?”
,,Kenapa La?”
,,Gak” jawab Sheila singkat dan masih menyisakan keraguan untuk memainkan piano di depan pria ini.

***

Adik-adik telah berkumpul untuk berangkat bersama ke rumah bu Dewi. Hanya di sana terdapat alat-alat musik yang lengkap dan masih bisa digunakan. Bintang dan Sheila yang dapat meluangkan waktunya di hari itu. Nia berhalangan hadir karena sibuk mempersiapkan pengajian mingguan yang dilakukan organisasi Islam kampus.
Bu Dewi menyambut kedatangan mereka dengan hangat dan segera mempersilahkan mereka untuk memakai alat-alat musik apapun yang mereka suka. Adik-adik meminta Sheila memainkan sebuah lagu, Dita memintanya untuk memainkan lagu When You Wish Upon a Star. Karena permintaan adik kecilnya itu, Sheila tidak tega untuk menolak dan ia pun memainkan dengan baik. Dita terlihat senang mendengar alunan lagu itu dan ia pun ikut menyanyikannya.

,,Sheila, permainan pianomu bagus ,” puji Bintang dengan senyumannya.
,,Terima kasih, Bin,” kata Sheila senang.
,,Hmm,, aku dengar dari Nia, kamu mau ikutan audisi ya?”
,,Belum tau, Bin. Aku masih ragu”
,,Lho, kenapa masih ragu, La?”
,,Bin, aku masih gak bisa main kalau di depan orang banyak. Aku takut salah, Bin”
,,Hmm, gini yah La, aku boleh kasih masukan?”
Sheila mengangguk.
,,La, kamu udah lama kenal adik-adik kita kan?”
,,Iya,Bin. Aku sudah cukup baik mengenal mereka”
,,Aku yakin, kamu pasti sudah mengenal semangat mereka. Mereka tidak memiliki nasib sebaik kamu, La. Untuk makan, mereka harus berjuang mendapatkan uang dulu lewat ngamen. Dan kamu tau kan, ngamen itu kayak gimana? Main musik di depan orang banyak, yang terkadang ada yang menaruh rasa iba dan ada juga yang memandang sinis kepada mereka. Tapi mereka tetap percaya Allah SWT pasti menolong mereka di saat mereka merasa lapar. Makanya, kita harus mensyukuri karunia yang telah diberikan-Nya untuk kita dan karunia itu salah satunya ada dalam bakatmu,La.” tutur Bintang pelan sambil menahan batuknya.
,,Iya Bin, aku tau.”
,,Aku tahu, kamu selalu mengeluhkan si tanda mf (Mezzoforte) itu. Heehee. Tapi,,, saranku, mainkan dengan hatimu, Sheila. Seperti kamu menyayangi mereka tanpa melihat adanya suatu balasan, tanpa kamu melihat keuntungannya bagimu. Kamu ikutan aja yah,La. Kesempatan itu sudah ada di depanmu. Kesempatan belum tentu datang untuk kedua kalinya. Selagi masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT, apa salahnya dicoba? Aku yakin, musikmu bisa memberikan manfaat bagi orang-orang yang mendengarnya. Aku yakin kamu bisa, La. Percaya deh.” lanjut Bintang sambil tersenyum dan sedikit terbatuk.

***

Sheila termenung, lamunannya tertuju pada nasihat dari pria muda itu. Ia tidak dapat melupakan setiap kata yang terucap dari Bintang. Sungguh, baru sekali ini ia merasakan kekaguman yang berbeda terhadap seorang pria.
,,Sheila sayang !” seru perempuan paruh baya itu membuyarkan lamunannya.
,,Mama !” sahut Sheila.
,,Lagi apa,nak? Kemarin pulang malam lagi ya?”
,,Iya,ma”
,,Memangnya masih sibuk organisasi,La?”
,,Gak,ma. Sheila ikut kegiatan baru,Ma. Ada tempat yang harus Sheila sering datengin nih,Ma”
,,Apa itu, nak?”
,,Ada perkumuhan di dekat kampus, teman-teman dan Sheila punya proyek rumah singgah buat adik-adik di sana, Ma”
,,Hah? Apaan itu? Rumah Singgah? Aduh Sheila, sudahlah belajar saja yang fokus! Kamu mau nilaimu anjlok, lagia n kan lagi skripsi!”
,,Ma, percaya deh, Sheila insyaAllah bisa bagi waktu buat skripsi Sheila. Mama gak usah khawatir. InsyaAllah apa yang Sheila jalanin diridhoi Allah SWT dan membawa berkah buat kita”
,,Tapi Sheila, kamu nanti terbiasa sama lingkungan kumuh, gak baik untuk kesehatan kamu! Aduh nih anak susah amat dibilangin!”
,,Astagfirullah mama, Sheila gak nyangka mama segitu angkuhnya! Inget ma, semua milik-Nya. Kita semua sama di hadapan-Nya, yang membedakan hanya tingkat ketaqwaan kita!”

Sheila kesal atas kesombongan ibunya itu, suasana di kamarnya tidak sehangat dahulu ketika ibunya belum berkecimpung ke dalam bisnis keluarga besar Wargadisastra. Ibunya terdiam mendengar penuturan Sheila.

,,Nyonya Gita, ada telpon dari Tuan Aryo,” suara Bi Ulfah memecahkan keheningan dari depan pintu.
Mama segera beranjak dari kasur Sheila dan menuju ke ruang keluarga.
,,Neng Sheila, bibi udah masakin air hangat untuk mandi. Ayo atuh, sok mandi, biar wangi” ujar Bi Ulfah.
,,Iya Bi, bentar lagi”
,,Lho,, emang gak bimbingan skripsi, Neng?”
,,Gak Bi, hari ini Sheila mau jalan sebentar sama temen”
,,Oh gitu, ya udah Neng, pesen bibi mah, jangan ninggalin skripsi Neng Sheila, yaaah, bibi tau, Neng lagi sibuk sama urusan di luar, kan bibi mau liat Neng cepet jadi sarjana. Hehhe”
,,Oke boss, sipp,, tenang aja! Hehehe”

Bi Ulfah, seseorang yang Sheila sudah anggap sebagai ibunya. Baginya, kini seorang wanita yang jauh lebih perhatian daripada ibu kandungnya adalah Bi Ulfah. Ia selalu mendengarkan cerita-cerita Sheila dan memberikan nasihat yang membuat Sheila semakin sayang padanya. Tahun ini, Bi Ulfah akan ikut suaminya ke Rusia karena suaminya akan bekerja di sana. Sheila sedih karena beberapa bulan lagi salah satu harta berharga di rumahnya akan pergi.

***

(to be continued)

Mezzoforte (Part V)

a Pianissimo's

Sepulang les, Sheila mendapat telepon dari Marlyn. Ia meminta maaf karena tidak menjawab panggilannya tadi pagi dan menjelaskan bahwa telepon genggamnya tertinggal saat ia menemani ibunya ke pasar. Kemudian ia mengajak Sheila untuk datang ke festival seni dan budaya Indonesia yang berlokasi di Senayan. Mendengar kata-kata seni, Sheila sangat tertarik. Tanpa ragu, ia langsung menelepon pak Argamaya untuk menjemputnya dan mengantarnya ke rumah Marlyn di kawasan Menteng. Marlyn meminta Sheila agar menjemputnya karena supir keluarganya izin mudik untuk beberapa minggu.
Hiruk pikuk kota Jakarta kali ini demeriahkan oleh Festival Seni Budaya Indonesia yang diselenggarakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Berbagai acara seni dimeriahkan oleh beberapa sekolah dan universitas. Bukan hanya sekolah dan universitas yang berlokasi di Jakarta, namun mereka yang berasal dari luar Jakarta pun ikut berpartisipasi. Acara ini diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya. Malam itu dimeriahkan juga oleh penampilan pianis pop muda asal Sumatera Utara, Tuntun Asi Tambunan. Universitas Binasakti ikut memeriahkan suasana malam itu dengan mengahadirkan paduan suaranya, Trismavoca, diiringi oleh alunan piano dari jemari sang pianis muda itu.

,,Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan”


Melodi lagu kebangsaan ciptaan Ibu Sud ini mulai mengantarkan malam yang hiruk pikuk menjadi suasana yang penuh khidmat. Sheila dan Marlyn ikut hanyut terbawa suasana yang penuh rasa syukur yang tiada terbatas kepada Maha Pencipta atas segala apa yang mereka rasakan di masa muda. Hidup yang penuh kasih sayang keluarga, teman, dan yang terpenting lagi, rasa syukur karena dilahirkan di negara yang menjunjung tinggi nilai keagamaan.

“Kak Tuntun!!,” panggil Marlyn ke arah perempuan itu.
Sheila terbelalak kaget, “Lyn, kamu ngapain?,”
Marlyn hanya tersenyum melihat wajah heran temannya itu.
“Hai, Marlyn! Lama tak jumpa!,” sahut Tuntun, pianis muda berbakat itu.
“Iya, ya? Wah,, tambah oke aja aksi panggungnya! Apa kabar beasiswa musiknya?”
“Puji Tuhan, beasiswanya sudah kelar. Kamu sendiri gimana kuliahnya, Lyn?”
“Wah, Alhamdulillah kalau begitu. Aku sebentar lagi skripsi,kak. Oh ya, kenalkan ini temanku, Sheila,”
“Hai Sheila,” sapa Tuntun.
“Sheila,” sahut Sheila menjabat tangan pianis terkenal itu dengan perasaan yang masih tidak percaya.
“Sheila ini jago main piano juga,kak! cuma...” ujar Marlyn.
“Cuma apa? Ada apa, Sheila?,” tanya Tuntun penasaran.
“Cuma dia jarang manggung,” jawab Marlyn.
“Hmmm,, dulu aku juga jarang manggung Sheila, karena malu-lah, gak PD-lah, takut salah mainin chord-nya, tapi lama-lama aku mikir, kalau gak dicoba, gimana aku bisa tau kemampuanku. Jadi aku mulai cari kerja part time di wedding organizer sebagai pianis. Hehe. Udahlah, coba aja! Sayang sekali kalau kamu jago main piano, tapi gak dimanfaaatkan!,” jelas perempuan itu seolah mengerti masalah yang Sheila hadapi.
“Iya kak, insyaAllah aku coba pelan-pelan,” ujar Sheila masih setengah hati.
“Sipp! Oh ya, Marlyn, Sheila, aku duluan ya! Udah ditunggu suami niy, soalnya mau pergi ke rumah mertua. Sukses untuk kalian berdua yah! Hehe,”
“Sukses juga ya,kak! Terima kasih!,” seru mereka berdua.
Sesuai dugaan Marlyn, Sheila masih penasaran dan memintanya bercerita bagaimana ia bisa berkenalan dengan Tuntun.Ia menjelaskan bahwa ayahnya sahabat karib ayah Tuntun sejak SMP. Marlyn meminta maaf karena selalu lupa bercerita tentang pianis itu kepada Sheila.

Pada kesempatan itu, Sheila bercerita tentang bu Annie dan anak-anak jalanan di kawasan Grogol itu. Marlyn terharu mendengar keadaan mereka.
“Tuh La, mereka aja gak malu main musik di tengah orang banyak! Idiih, kalah sama anak kecil!,” protes Marlyn tiada henti.
Sheila terdiam sejenak dan berkata, “Iya juga sih Lyn. Udah deh, bantu doa aja, jangan protes mulu! Huuh!”

Marlyn berlalu menuju arah festival masakan Indonesia yang terletak persis di samping lapangan parkir timur Senayan. Berbagai masakan khas Indonesia tersedia di sana. Acara tersebut juga dihadiri oleh turis mancanegara. Mereka terlihat antusias menghadiri acara kebudayaan ini. Sayangnya, acara ini jarang mendapatkan perhatian dari remaja-remaja Indonesia, kecuali mereka yang mengikuti lomba dan para supporter-nya.

Suara adzan Isya berkumandang, Sheila mengajak Marlyn untuk menunaikan panggilan-Nya. Mereka menuju masjid Al-Bina yang terletak di depan hotel Atlet Senayan. Di sana terlihat banyak ibu-ibu dan bapak-bapak yang mengikuti pengajian bulanan masjid Al-Bina. Lantunan ayat Al-Qur’an terdengar merdu dilantunkan oleh seorang qori,

‘Uqtarabalinnasi hisaabuhum wahum fii qhoflatimmu’ridhuun’

(Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya))
Al-anbiya;1


‘Betapa merdu suaranya, Subhanallah,’ bisik Sheila dalam hati.
Melihat pengajian itu, Sheila teringat akan janjinya untuk datang ke acara pengajian di kampusnya. Ia lupa menghubungi Nia yang kemarin sempat mengajaknya. ‘Astagfirullahaladzim, aku lupa!,’ gumam Sheila.

***

Sesuai dengan rencana, Sheila dan Nia kembali ke gubuk kecil di tengah kota itu. Sheila meminta maaf kepada Nia atas ketidakhadirannya dalam acara pengajian di kampus. Nia pun memaklumi dan ia pun meminta maaf karena tidak mengingatkan Sheila. Hari ini tidak seperti pertama kali saat mereka menginjakkan kaki di pemukiman itu. Cuaca kali ini cerah, secerah wajah mereka untuk menemui kawan-kawan kecil di sana. Aroma pisang goreng tercium saat mereka mengucapkan salam dan memasuki istana kecil itu.

,,Eh,nak Sheila, Nia, ayo masuk! Maaf ya, ibu lagi buat gorengan di dapur. Biasa, buat dagangan di pasar nanti sore. Hehe” jelas bu Annie mengawali pembicaraaan.
,,Gapapa bu, kami yang minta maaf, jadi sering main ke sini” ungkap Nia. Sheila tersenyum melihat wajah bu Annie yang sedikit dibedaki tepung.
,,Oh, malah ibu senang, makin banyak yang bersilaturahim ke sini. Biasanya nak Bintang juga datang, paling sebentar lagi datang. Kemarin dia datang mengajar anak-anak”
,,Bintang?” tanya Sheila
,,Iya, nanti aku kenalin deh,La” jawab Nia.
,,Assalamualaikum” suara pria memecahkan pembicaraan mereka.
,,Wa’alaikumsalam” jawab bu Annie, Nia, dan Sheila berbarengan.
Sesosok pria bertubuh tinggi tegap berdiri di depan pintu. Ia mengenakan kaos oblong hitam, kacamata berlensa kotak hitam, topi di atas kepalanya, dan gelang persahabatan model terbaru.
,,Hai Bintang!,” seru Nia menyambutnya.
,,Hai Ni, sudah datang dari tadi?” tanyanya.
,,Baru sampai,”
,,Nak Bintang, sudah makan?” tanya Bu Annie kemudian.
,,Alhamdulillah, sudah Bu” jawabnya pelan.
,,Oh ya Bin, kenalkan, ini sahabatku, Sheila” ujar Nia memperkenalkan Sheila.
,,Oh ya, Bintang,” sapa Bintang memperkenalkan diri dengan merapatkan kedua belah telapak tangan di depan dadanya. Ia melemparkan senyumannya kepada Sheila. Melihatnya seperti itu, Sheila paham dan melakukan hal yang serupa.

Pertemuan itu mengawali kegiatan-kegiatan yang kini mereka lalui bersama, kegiatan belajar agama dan mata pelajaran wajib tingkat SD. Tidak hanya mereka, beberapa teman kampus mulai ikut menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk mencerdaskan anak-anak itu. Mereka juga ikut menghimpun anak-anak yang tinggal di bantaran tempat pembuangan sampah di kawasan Grogol untuk belajar bersama. Program-program disusun sebaik mungkin, salah satunya rencana pembangunan rumah singgah sederhana di tengah perkumuhan itu.

Bu Annie pernah berkata, “walaupun kita di sini hidup serba kekurangan, saya selalu mengingatkan anak-anak untuk tidak rendah diri di hadapan orang lain, karena kita, sebagai manusia diciptakan tidak dengan kesia-siaan. Kita tercipta dengan keistimewaan masing-masing. Toh kita tidak mengemis, kalau ada orang baik yang memberi, kita terima dengan tangan terbuka.”
Kegigihan bu Annie dalam mengasuh anak-anak membuat Sheila, Nia, dan Bintang terharu dan semakin bersemangat untuk membangun rumah singgah sederhana untuk adik-adik asuhnya. Bintang yang berperan penting dalam program itu. Semua rencana, ia susun dengan rapih dan guru-guru muda telah bersedia untuk meluangkan waktu untuk mengajar di sela-sela kesibukan mereka.

“Bin, gimana kalau kita buat juga kelas musik? Emang sih harus ke rumahnya bu Dewi dulu biar bisa mulai. Tapi kan gak ada salahnya? Bisa bantu mereka ngembangin kreatifitas,” usul Nia.
“Hmm, musik ya? Boleh juga,” jawab Bintang singkat.
“Yang ngajar piano, Sheila aja, Bin. Hehe,” tunjuk Nia ke arah Sheila.
Sheila salah tingkah melihat Nia menunjuk ke arah dirinya. Bintang tersenyum melihatnya.

***

(to be continued)

Thursday, July 8, 2010

Wahai seseorang yang masih dirahasiakan Allah SWT, aku berdoa untukmu.... :-)

Saturday, June 19, 2010

6x1=6 is better than 1x6=6

Pusing klo mikirin 3 lagu yg gak kelar-kelar diulang terus. Emang, dasarnya manusia gak doyan yg perfect begini, dipaksa perfect. Hehe.. gak juga sih.. emang saya aja yg jarang latihan.. ya gimana gak latihan, pulang aja udah malem, capek, berdesak-desakan pula di KRL AC Ciujung. Harus tetep bersyukur (Alhamdulillah).. Udah kayak pepes ikan. Sampe rumah bawaannya mau molor aja. Males ini itu, selain makan n sholat. Ngerjain cerpen maupun main piano hanya tinggal niat setengah hati dan angan belaka.. Ampuunn.. Kemaren, kejadian terulang kembali pada peristiwa 2 minggu yg lalu. Tiga lagu yg dijadikan PR teteuup gak bisa dimainin dgn lancar.. karena apa?? jawabannya pasti anda tau. Kurang latihan. Kata orang2, lebih baik latihan berkali-kali dlm jumlah waktu yg sedikit, daripada latihan sekali dengan waktu yg banyak. Rumus dasar : 6x1 = 6 lebih baik daripada 1x6 = 6
Kejadian laah sudah,, saya gagal (rasanya pengen jedotin pala ke tembok) dan 3 lagu itu harus diulang minggu depan. klo kayak gini mulu,, gimana mau maju?? huufff (deep sigh)
Kayaknya emang harus rada dipaksain nih jadwal latihannya.. Bangun jam 3 pagi, sholat malem, trus latihan.. tetangga pada protes gak yaa?? v(^o^)v

Monday, June 14, 2010

"pria sederhana itulah yang baik, dalam diamnya penuh keimanan"

(inspired by sista')

Sunday, June 13, 2010

clark kent





semoga sosok Clark Kent masih ada di bumi ini... :-)
 
Copyright © Catatan Pianissimo. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block| Blogger Templates
Start My Salary | Designed by Santhosh