Friday, June 4, 2010

Saya suka menulis..

Posting kali ini gak konyol dan juga gak terlalu penting, hanya saja menjadi posting yang berisi alasan dan latar belakang saya menjadi senang sekali menulis saat ini. Buat anda-anda yang mungkin sedang santai, tidak ada kerjaan, dan sering iseng-iseng baca blog saya, silahkan dibaca posting kali ini yang kemungkinan akan membuat anda semakin terkagum-kagum kepada saya. Hahaha :D.
Entah mengapa, dari dulu memang saya terlibat secara tidak sengaja dengan dunia sastra, terbukti dengan diikutsertakannya saya dalam acara 17 agustus-an, acara perpisahan, dan lain sebagainya, terutama apabila di acara tsb dibutuhkan anak yang tampil untuk mendeklamasikan puisi. Tentu saja, mama saya, mendukung saya sepenuh hati, jiwa dan raga dan mengajak saya untuk ikutan dalam acara tsb, sedangkan saya hanya tertegun, sedikit cemberut, dan panas dingin. Tapi anehnya, kalo udah maju ke depan, ada hal aneh yang membuat saya berani untuk mengeluarkan bait-bait puisi dengan lantang. Ckckckckckk.. Apa karena takut? Mungkin juga. Atau karena saya tidak mau ditertawakan orang-orang? Bisa jadi.. Emosi saya keluar saat mendeklamasikan puisi tsb. Penuh penghayatan. Entah mengapa. Terakhir kali, saya mendeklamasikan puisi itu ketika kelas 6 SD. Saat itu, hari kemerdekaan RI, banyak anak kelas 6 yang ikut serta dalam lomba puisi. Karena kelas saya kekurangan orang sebagai perwakilan, maka saya ditunjuk untuk ikut serta dengan persiapan mendadak sekitar 30 menit. Alhasil, gak menang.
Selain puisi, entah mengapa saya suka mengarang, karangan saya dulu aneh, saya lupa judulnya, namun seingat saya, kata yang seharusnya “Lebah”, saya tulis dengan “Tawon”. Kata “Tawon” pun dijadikan judul. Ketika itu teman-teman menertawakan saya ketika saya bacakan karangan saya di depan kelas. Tepatnya kelas 5 SD. Anehnya, setelah guru Bahasa Indonesia saya menyuruh saya untuk mengganti kata-kata “Tawon” menjadi “Lebah”, dia menyuruh saya untuk ikutan lomba mengarang tingkat SD di sebuah pesantren, Internat Al-Kautsar. Dan entah mengapa karangan saya yang terbilang aneh dan kocak, masuk di deretan finalis Internat Al-Kautsar. Namun, gagal untuk menjadi sang juara. Dan saya tidak heran mengapa karangan saya itu tidak masuk menjadi juara. Hahaha.. Itu pun menjadi karya terakhir saya di bidang sastra. Setahun belakangan ini, karya saya sudah berubah haluan, bukan karya tulis lagi, namun berkarya dengan angka-angka pada laporan keuangan perusahaan. Audit. Prepared By : LDS (Lydia Desvita Sari). Seperti itu kira-kira. Ckckckckk..
Namun, kawan-kawan, sejak bulan November 2009, saya menjadi sering suka menulis dan ternyata baru menyadari bahwa Menulis itu Mengasyikkan :D… Mungkin, hal ini berasal dari sebuah milis kebanggan, yaitu FLP (Forum Lingkar Pena) yang saya ikuti dan membaca banyak blog teman-teman di FLP Jerman. Blog yang membuat saya terkagum-kagum itu adalah Ketika Cerita Bercerita dan Selintas Cahaya. Subhanallah. Cerpen-cerpen mereka patut diacungkan jempol sebanyak-banyaknya karena banyak memberi manfaat. Dan semoga kawan-kawan saya itu tidak ke-GR-an kalau kebetulan membaca postingan ini. Hahaha :D
Dari mereka, saya belajar untuk menulis kembali, cerpen, bahkan sempat terlintas membuat novel. Amiin. Danke Sehr, Saudara-saudaraku. Kalian inspiratorku untuk menjadi manusia yang lebih baik. Semoga Allah SWT selalu menyayangi kalian. Amiin..

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis,ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”
(Pramoedya Ananta Toer)

a Pianissimo's
Sudirman, 4 Juni 2010

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © Catatan Pianissimo. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block| Blogger Templates
Start My Salary | Designed by Santhosh